Show simple item record

dc.contributor.advisorAhamad Saifudin Mutaqi Ir .,M.T. IAI
dc.contributor.authorWan Habib Firdaus
dc.date.accessioned2021-09-29T11:40:22Z
dc.date.available2021-09-29T11:40:22Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32874
dc.description.abstractTercatat pada tahun 2010 kota Yogyakarta mengalami penurunan penduduk sebesar -2.24 % namun hal ini berkebalikan dengan semakin padatnya bangunan yang ada. Hal ini dapat dilihat dari rusaknya pemukiman kampung kota sosrowijayan yang hampir seluruhnya di kuasai oleh hotel, mengingat mayoritas penduduk asli kelas menengah kebawah sehingga terjadi jual beli. Namun terdapat juga beberapa yang masih bertahan karena peluang yang begitu besar mengingat kawasan Sosrowijayan berada di pusat kota. Berdasarkan rencana RDTR kota Yogyakarta kawasan Sosrowijayan ini akan banyak mendapaat proses tambahan pembangunan seperti peningkatan infrastuktur serta fasilitas penunjang lainnya. Namun masih banyak permasalahan yang perlu di persiapkan agar memadai, seperti dusun Sosrodipuran RT 19 yang memiliki jumlah 39 KK dengan jumlah penduduk 115 orang dan rumah yang ada hanya 14 Rumah, Sehingga menyebabkan Overload Capacity di dalam lingkungan pemukimannya. Tempat tinggal beserta lingkungan merupakan masalah utama yang ada disini, dan tempat tinggal yang paling tepat adalah Lowcost Housing, terdapat 4 permasalahan disni diantarnya:1. strategi rumah murah 2.Rumah murah yang mempertahankan keberagaman kampung 3. Rumah murah yang nyaman 4. Rumah murah yang meningkatkan kualitas lingkunya. Untuk menjawab permasalahan itu semua maka solusi yang di lakukan rumah murah dengan pendekatan infill, dimana infill ini berperan memperkecil intervensi dari pihak ketiga. Strategi yang di lakukan proses pembangunan dibagi menjadi 2 : Support (Developer) dan Infill (penghuni) dengan porsi 50:50 sehingga rumah akan menyesuaikan kebutuhan penghuni dan keberagaman kampung dapat di pertahankan. Untuk Strategi rumah murah di gunakan dengan sistem Precast dan modular untuk meminimalisir biaya dan waktu proses pengerjaan. Untuk meningkatkan kenyamanan maka di terapkan aspek standar vertikal ventilation dan penciptaan jalur jalur udara di rongga bangunan, hal ini di dapatkan dengan metoda land subtraction beradasarkan KDB 80% . Hal ini juga berdampak terhadap peningkatan kualitas lingkungan dimana sisa lahan ini akan di manfaatkan untuk jalur Sistem sanitasi dan drainase komunal. Pada akhirnya Rumah murah ini dapat membuktikan dengan dilakukannya metoda precast dan modular menghemat dana sebesar 50%, rumah ini juga mampu mempertahankan kebergaman yang ada , lot rumah tetap utuh, struktur multi penghuni tetap berjalan namun tetap nyaman karena telah menggunakan hirarki ruang, dengan adanya rumah ini kualitas lingkungan juga meningkat diamana bertambahnya ruang publik serta terintegritasnya seluruh sistem sanitasi dan drainasi. Kata Kunci: Rumah Murah, Infill System, Kampung Kotaen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRumah Murahen_US
dc.subjectInfill Systemen_US
dc.subjectKampung Kotaen_US
dc.titlePerancangan Lowcost Housing Di Sosrowijayan Yogyakarta Berdasarkan Aspek Keberagaman Penduduk dan Kenyamanan Thermal Dengan Pendekatan Infillen_US
dc.Identifier.NIM12512156


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record