Sistem Monitoring Dan Controlling Pada Pengairan Sawah Menggunakan Pompa Submersible Berbasis Arduino Uno
Abstract
Air merupakan kebutuhan pokok tanaman padi dan untuk memenuhi hal tersebut, petani
perlu melakukan pengairan. Kualitas pengairan yang baik merupakan salah satu faktor dalam
meningkatkan produktifitas hasil panen. Berdasarkan Badan Pusat Statistik pada tahun 2013
jumlah penduduk di Kabupaten Madiun yang berprofesi sebagai petani tanaman padi sawah
sebanyak 80.203 jiwa. Dalam melakukan pengairan, sudah banyak petani tanaman padi di
Kabupaten Madiun yang beralih dari pompa diesel ke pompa listrik. Tetapi penggunaan pompa
listrik belum efisien, karena petani masih perlu melakukan controlling dan monitoring secara
manual. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan membuat sistem monitoring dan controlling
pengairan tanaman padi secara otomatis dengan tujuan membuat sebuah alat yang dapat
meciptakan kemudahan, efisiensi waktu, dan peningkatan kualitas pengairan sehingga
produktifitas hasil panen meningkat. Pada sistem ini menggunakan pompa submersible sebagai
alat untuk mengalirkan air dari sumber air ke sawah. Sebuah soil moisture sensor, water level
sensor, arduino UNO, dan modul GSM (Global System for Mobile Communications) sebagai
monitoring dan controlling dalam alat tersebut. Hasil kalibrasi water level sensor memiliki ratarata
selisih
nilai
ketinggian
air
yang
terbaca
pada
sensor
dengan
gelas
ukur
sebesar
0,04cm
±
0,1cm
dan
rata-rata error mencapai 1,85% ± 0,1cm. Sedangakan untuk kalibrasi soil moisture sensor
memiliki rata-rata selisih nilai kelembaban tanah yang terbaca pada sensor dengan dengan soil
moisture tester sebesar 1,04% ± 0,5% dan rata-rata error mencapai 3,49% ± 0,5%. Hasil
controlling pompa menggunakan sensor menunjukan water level sensor dan soil moisture sensor
dapat digunakan sebagai kendali untuk menyalakan atau mematikan pompa secara otomatis sesuai
dengan kondisi air dan kelembaban tanah yang ada di sawah. Selain itu, indikator LCD dapat
menampilkan data sesuai dengan kondisi ketinggian air dan kelembaban tanah yang ada di sawah.
Controlling pada pengujian alat didapatkan lama waktu respon perubahan kondisi ON/OFF dari
pompa air submersible selama 1 detik. Hasil monitoring pengujian alat menunjukan water level
sensor memiliki rata-rata selisih nilai ketinggian air yang terbaca pada sensor dengan alat ukur
sebesar 0,16cm ± 0,1cm. Sedangakan untuk kalibrasi soil moisture sensor memiliki rata-rata
selisih nilai kelembaban tanah yang terbaca pada sensor dengan dengan soil moisture tester sebesar
4,31% ± 0,5%. Selain itu, hasil monitoring menunjukan kondisi pompa sesuai dengan kondisi asli
dari pompa tersebut dan monitoring ini mempunyai lama waktu respon 1 menit.
Collections
- Electric Engineering [786]