Strategi Komunikasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dalam Program Kampung Iklim
Abstract
Penelitian ini untuk mengetahui strategi komunikasi program kampung
iklim pada Dinas Lingkungan Hidup kota Yogyakarta. Program Kampung Iklim
adalah bertujuan pengarahan adaptasi, mitigasi dan kelompok masyarakat di
lingkungannya pada kasus perubahan iklim yang terjadi dengan memanfaatkan
partisipasi masyarakat di seluruh kecamatan yang di wilayah Kota Yogyakarta.
Komunikasi yang dibentuk sedemikian rupa agar tidak menjadi program yang
terkesan menyulitkan masyarakatnya itu sendiri, karena program ini berkaitan
dengan kepentingan pemerintah dan masyarakat luas. Sehingga pemerintah
khususnya dinas lingkungan hidup kota Yogyakarta harus merancang strategi
komunikasi yang tepat dan mudah dijalankan oleh masyarakat.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi saat kegiatan evaluasi
ProKlim 2019 dan data - data tambahan dari internet.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Program Kampung Iklim
merupakan strategi upaya pengendalian dan pencemaran lingkungan yang
dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kota Yogyakarta diprogram sesuai
arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,
Karena isu perubahan iklim harus diatasi bersama instansi dan stackholders nya.
Strategi Komunikasi yang di lakukan pertama adalah pemilihan
komunikator berdasarkan nilai kredibilitas yang diketahui oleh masyarakatnya
agar pesan dan kegiatan dipercaya. Kedua penetapan Kampung Iklim dilakukan
kepada perwakilan ke 14 kecamatan kota Yogyakarta sebagai partisipasi yang
akan di evaluasi tiap tahunnya. Ketiga, disampaikan pesan dan manfaat ProKlim
akan berdampak kembali kemasyarakatnya. Keempat, Pemilihan media dalam
menyampaikan pesan yang menjadi efektifitas dalam penyebarluasan pesan.
Kelima, Efek Program yang menjadi berkelanjutan karena membentuk kebiasaan
melakukan adaptasi dan mitigasi pemeliharaan lingkungannya pasca ProKlim
yang menunjang ekonomi dan estetika lingkungannya itu sendiri.
Peneliti menemukan faktor pendukung berupa Sosialisasi dan buku
panduan sebagai acuan utama dari berjalannya program tersebut dan faktor
penghambat seperti belum berjalannya elemen dengan baik. Hal yang perlu
diperhatikan oleh Dinas Lingkungan Hidup yang terkait dengan hal kegiatan
ProKlim dengan metode evaluasi yang diartikan oleh sebagian masyarakat sebagai
lomba.
Collections
- Communication [949]