Show simple item record

dc.contributor.authorIrianto, Bambang
dc.contributor.authorPranowo, Bambang Dwijo
dc.date.accessioned2017-07-13T02:34:03Z
dc.date.available2017-07-13T02:34:03Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2996
dc.description.abstractKonflik antara pejalan kaki ("pedestrian") dan lalu lintas kendaraan ("vehicular traffic") terjadi terutama saat pejalan kaki menyeberangi arus lalu lintas. Adanya konflik ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas, terhambatnya pergerakan pejalan kaki, atau bahkan dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Sinyal penyeberangan jalan ("pedestrian crossing signal") adalah suatu perangkat kontrol yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki yang akan menyeberang sehingga menunjang kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki maupun pengemudi kendaraan. Tulisan ini menyajikan alternatif pengaturan sistem operasi sinyal penyeberangan berdasarkan konsep ruang waktu yang tersedia bagi pejalan kaki serta "delay" yang terjadi pada kendaraan lalu lintas, atau dipertimbangkan untuk kepentingan lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki secara proposional sehingga diperoleh sistem pengoperasian sinyal yang efektif. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pengoperasian sinyal penyeberangan di Jalan Malioboro dan Jalan Jendral Ahmad Yani kurang efektif disebabkan rancangan geometrik serta pengaturan waktu nyala sinyal yang tidak tepat. Pada lokasi sinyal penyeberangan Jalan Malioboro dan Jalan Jendral Achmad Yani lebar "crosswalk" 3 meter, lerlalu besar akibatnya dalam pengaturan waktu sinyal berdasarkan konsep ruang waktu yang tersedia bagi pejalan kaki tidak diperoleh harga yang optimum. Agar diperoleh harga siklus yang optimum lebar "crosswalk" " perlu dikurangi menjadi 2,5 meter. Waktu siklus yang berlaku saat penelitian di Jalan Malioboro dan Jalan Jendral Ahmad Yani masing-masing 102 detik dan 75 detik, waktu siklus ini belum memberikan hasil yang optimum bagi kebutuhan pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Dari hasil analisis didapatkan siklus optimum sinyal di Jalan Malioboro 92 detik, sedangkan di Jalan Jendral Achmad Yani 55 detik. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan dan bahan pembanding untuk penelitian lebih lanjut.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectAnalisis Pengoperasianen_US
dc.subjectSinyal Penyeberangan Jalanen_US
dc.subjectJalan Malioboroen_US
dc.subjectJalan Jendral Achmad Yanien_US
dc.subjectYogyakartaen_US
dc.titleAnalisis Pengoperasian Sinyal Penyeberangan Jalan di Jalan Malioboro dan Jalan Jendral Achmad Yani Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record