dc.contributor.advisor | Miftahul Fauziah S.T., M.T., Ph.D | |
dc.contributor.author | TNORTH ADHITIYA PRAYUDA | |
dc.date.accessioned | 2021-06-15T07:16:53Z | |
dc.date.available | 2021-06-15T07:16:53Z | |
dc.date.issued | 2020-12-01 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/29364 | |
dc.description.abstract | Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) merupakan hasil dari pengerukan
perkerasan jalan lama yang biasa digunakan sebagai urugan dan bahkan telah
menjadi limbah yang biasanya jarang dimanfaatkan. Material RAP yang tidak
terpakai lagi dapat digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton dari
aspal baru dengan peremaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
dari oli bekas kendaraan bermotor sebagai peremaja untuk RAP pada gradasi
campuran Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 dengan menggunakan penambahan serat
serabut kelapa sebagai Mastic terhadap karakteristik Marshall, ITS, IRS, Cantabro
Loss.
Pertama dilakukan pengujian untuk menguji dari karakteristik material RAP
dan agregat baru, kemudian menentukan kadar aspal optimum (KAO) tiap-tiap
variasi kadar peremaja 0%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Pemeriksaan selanjutnya dari
karakteristik Marshall, ITS, IRS, Cantabro Loss dengan menggunakan pedoman
yang telah digunakan sesuai dengan spesifikasi Bina Marga 2010 dan Bina Marga
1987.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penambahan oli bekas sebagai
peremaja RAP pada kadar 2% - 3% dapat digunakan dalam campuran Split Mastic
Asphalt (SMA) 0/11 dengan serat serabut kelapa. Penggunaan serat serabut kelapa
sebagai serat selulosa pada penelitian ini memiliki pengaruh mengisi dan mengikat
ruang antar agregat dan aspal pada campuran. Hasil pengujian Marshall menunkan
bahwa seiring penambahan kadar peremaja kemampuan campuran dalam menahan
beban semakin menurun dan kelenturan pada campuran semakin bertambah. Pada
pengujian IRS menunjukkan penurunan durabilitas pada campuran perkerasan
seiring kadar penambahan kadar peremaja dengan nilai IRS 24 jam memenuhi
syarat dari Bina Marga sebesar ≥ 90% pada kadar peremaja 0% - 3%, sedangkan
pada kadar 4% - 5% tidak memenuhi syarat dari Bina Marga pada nilai IRS 48 jam
tidak memenuhi syarat pada seluruh variasi kadar peremaja. Pada pengujian ITS
nilai ITS uncondition dan ITS condition diperoleh pengaruh penambahan variasi
kadar peremaja dapat menurunkan kinerja kuat tarik pada campuran perkerasan
dengan nilai ITS uncondition dan ITS conditon optimum berada pada kadar
peremaja 3%, sedangkan nilai TSR cenderung naik seiring bertambahnya kadar
peremaja dan pada kadar 4% - 5 % cenderung turun. Pada pengujian Cantabro
dengan nilai Cantabro Loss pada semua variasi oli bekas memenuhi syarat Bina
Marga (2010) ≤ 20 % namun seiring bertambahnya kadar peremaja kemampuan
campuran perkerasan terhadap disintegrasi meningkat akibat benturan. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Oli bekas, | en_US |
dc.subject | reclaimed asphalt pavement, | en_US |
dc.subject | serat serabut kelapa, | en_US |
dc.subject | split mastic asphalt 0/11 | en_US |
dc.title | Pengaruh Oli Bekas Sebagai Bahan Peremaja Reclaimed Asphalt Pavement (Rap) Terhadap Karakteristik Campuran Split Mastic Asphalt (Sma) 0/11 Dengan Selulosa Serabut Kelapa (The Effect Of Waste Oil As Reclaimed Asphalt Pavement (Rap) Rejuvenator To Characteristics Of Split Mastic Asphalt (Sma) 0/11 With Coconut Husks Selulose ) | en_US |
dc.Identifier.NIM | 15511173 | |