Analisis Efektifitas Iklan Mi Sedaap dan Indomie dengan Menggunakan Consumer Decision Model di Kabupaten Sleman Yogyakarta
Abstract
Penelitian dengan judul "Analisis Efektifitas Iklan Mi Sedaap dan
Indomie Dengan Menggunakan Consumer Decision Model di Kabupaten
Sleman" ini mencoba untuk mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh keenam
variabel CDM yang saling berhubungan yaitu pesan iklan (F), pengenalan merek
(B), sikap (A), keyakinan (C), minat beli (I) dan pembelian aktual (P) terhadap
efektifitas iklan produk mi instan merek Mi Sedaap dan Indomie di televisi.
Dimana keenam variabel Consumer Decision Model (CDM) tsb dapat berperan
sebagai variabel bebas maupun variabel tergantung.
Penelitian ini mencoba mengemukakan apakah variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu pesan iklan (F) terhadap
pengenalan merek (B), pesan iklan (F) terhadap keyakinan (C), pesan iklan (F)
terhadap sikap (A), pengenalan merek (B) terhadap sikap konsumen (A),
keyakinan (C) terhadap minat beli (I) dan pengaruh minat beli (I) terhadap
pembelian aktual (P). Penelitian juga menguji pengaruh pesan iklan (F) dan
pengenalan merek (B) secara bersama-sama terhadap sikap konsumen (A) dan
menguji pengaruh keyakinan (C) dan sikap (A) secara bersama-sama terhadap
minat beli (I). Data penelitian diperoleh dengan cara menyebarkan angket serta
wawancara yang dilakukan selama bulan Mei 2007. Adapun populasi penelitian
ini adalah individu yang berdomisili di Kabupaten Sleman yang memiliki kriteria
tertentu yaitu konsumen potensial yang pernah melihat iklan produk mi instant Mi
Sedaap dan Indomie di Televisi. Angket dibagikan kepada 100 responden secara
convenience sampling yaitu konsumen yang mudah ditemui di tiga kecamatan
yang dianggap peneliti mudah dalam memperoleh data, yaitu kecamatan Ngaglik,
kecamatan Ngemplak, dan kecamatan Depok. Alat analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linier sederhana, regresi linier berganda dan koefisien determinan.
Dari hasil pengujian regresi linier sederhana, terbukti secara keseluruhan
bahwa variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen dari
kedua merek mi instan tersebut, meskipun besar persentase pengaruh diantara
kedua merek tersebut beda tipis. Sedangkan dari analisis regresi linier berganda
dapat dibuktikan pada kedua merek mi instan tersebut variabel pesan iklan (F) dan
pengenalan merek (B) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap sikap
konsumen (A) dan variabel keyakinan (C) dan sikap (A) memiliki pengaruh
secara bersama-sama terhadap minat beli (I). Kedua alat uji tersebut memberi
kesimpulan bahwa pada kedua merek mi instan tersebut proporsi pengaruh jauh
lebih besar jika variabel dependen tidak hanya dipengaruhi satu variabel saja
melainkan lebih dari satu. Mi instan merek Indomie memiliki persentase pengaruh
yang lebih besar daripada Mi Sedaap dalam pengaruh pesan iklan (F) terhadap
pengenalan merek (B), pengenalan merek (B) terhadap sikap (A), keyakinan (C)
terhadap minat beli (I), serta minat (I) terhadap keputusan pembelian (P) atau
pembelian aktual. Sedangkan Mi Sedaap memiliki pengaruh yang lebih besar
dalam pengaruh pesan iklan (F) terhadap keyakinan konsumen (C), pesan iklan
(F) terhadap sikap (A), dan sikap (A) terhadap minat beli (I).
Collections
- Management [4548]