Pengaruh Strategi Pemosisian Merek dengan Pendekatan Diferensiasi terhadap Persepsi Konsumen pada Produk Rokok di Yogyakarta (Studi kasus pada varian produk PT. Djarum Super : Djarum Black Cappuccino)
Abstract
Djarum super yang telah berdiri sejak tahun 1951 adalah salah satu
perusahaan rokok yang paling sukses di Indonesia. Di yogyakarta sendiri produk
Djarum Super dan Variannnya sangat diminati oleh masyarakat. Salah satu produk
varian yang baru dari Djarum super adalah Djarum Black Cappuccino, varian ini
sangat menarik karena merupakan pelopor produk rokok dengan aroma unik dan
khas.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui metode kuisioner
pada persepsi yang dipengaruhi pendekatan diferensiasi Djarum Black Cappuccinno
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel sebanyak 100 responden. Dengan
analisis regresi linier sederhana didapat koefisien regresi informasi sebesar 0,424,
koetlsien regresi memori sebesar 0,557 koefisien regresi brand evaluation sebesar
0,529 koefisien regresi sebesar 0,350 dan probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari
0,05 maka model regresi dapat dijadikan untuk memprediksi persepsi. Dengan hasil
alat analisis regresi linier berganda dan pengujian global test menunjukkan bahwa
dari variable yang dihasilkan oleh pendekatan diferensiasi berpengaruh positif
terhadap persepsi, dengan besar konstanta (bo) sebesar 0,393 besar koefisien regresi
informasi (bl) 0,151 besar koefisien regresi memori (b2) 0,283 besar koefisien regrsi
evaluation (b3) 0,289 besar koefisien regresi katagori produk (b4) 0,171. setelah
dilakukan uji global test maka dihasilkan besar hubungan instrument diferensiasi
dengan konsumen sebesar 73,7 %. Sedangkan setelah dilakukan uji partial maka
diperoleh besar r informasi 0,235 dan r2 informasi 0,055 r memori 0,345 dan r2
memori 0,119 r brand evaluation 0.378 r2 brand evaluation 0,143 r katagori produk
0,283 r2 katagori produk 0,080 dari sini dapat diketahui bahwa variable yang paling
dominan dalam mempengaruhi persepsi adalah variabel brand evaluatin karena
determinasi parsial brand evaluation menunjukkan yang paling tinggi (0,143) dari
pada variabel yang lain.
Collections
- Management [4548]