Show simple item record

dc.contributor.authorDharmakusuma, Bayu
dc.date.accessioned2017-02-09T07:15:10Z
dc.date.available2017-02-09T07:15:10Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2421
dc.description.abstractHasil budaya yang paling erat kaitannya dengan kehidupan manusia adalah seni. Jogjakarta memiliki potensi yang sangat baik sebagai tempat untuk didirikannya sebuah wadah seni, terutama adalah seni lukis (sebagai jenis seni mayoritas) yang beraliran kontemporer. Upaya yang dilakukan untuk membantu penerapan kontemporer dalam proses perancangan adalah dengan membuat tata ruang luar (yang ekspresif dan kreatif) dan tata ruang dalam (yang fungsional, hirarki dan dimensional). Pengungkapan nilai-nilai tersebut di peroleh dengan melakukan studi kasus untuk dapat menentukan bentuk massa, sirkulasi ruang luar, orientasi bangunan, entrance site dan penataan ruang dalam. Skematik design meliputi penerapan nilai - nilai kontemporer yang di tujukan dengan analisa dan skema. Skema perwilayahan kegiatan merupakan pembagian bangunan menjadi massa privat, semi privat dan massa service. Skema gubahan massa terbentuk dari pola sirkulasi ruang luar yang menerus, dengan orientasi bangunan menghadap keluar untuk memperoleh sumber inspirasi. Skema sirkulasi ruang luar di buat mengikuti bentuk massa dengan menggunakan pola gabungan linier dan radial. Entrance bangunan terbagi menjadi 2 (dua) main entrance berada disebelah utara site dan site entrance berada disebelah selatan site dengan pertimbangan keselamatan serta mengurangi kemacetan pada simpang 3 (tiga) jalan dan berdekatan dengan area parkir. Skema tata hijau di tata dengan meletakkan pohon besar pada sisi site (terutama pada area selatan site) sebagai barier serta mengurangi kebisingan suara, sedangkan pohon kecil di letakkan sepanjang pedestrian sebagai peneduh. Pengembangan design adalah hasil akhir dari konsep kontemporer yang telah disusun. Aplikasi tersebut di ungkapkan melalui variasi ketinggian atap pada area publik (lobby) serta ruang pamer sehingga terkesan monumental. Permainan perulangan bidang seperti shadding dengan jarak 60 cm dapat memberikan efek bayangan yang bersifat kreatif. Penggunaan bentukkan dasar pada ruang luar yang bersifat ekspresif dan kreatif merupakan perwakilan dan kebebasan seorang seniman dalam berkarya yang di tuangkan melalui building performance. Permainan spot light dengan pantulan cahaya warna yang berbeda memberikan kesan ekspresif pada ruang pamer. Penataan serta pengulangan bahan alam dalam ruang pamer memberikan kesan alami yang dapat memenuhi karakteristik galeri seni lukis kontemporer.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectGaleri Seni Lukis Kontemporeren_US
dc.subjectPenampilan Bangunanen_US
dc.subjectInterior Kontemporeren_US
dc.titleGaleri Seni Lukis Kontemporer di Jogjakarta Penekanan pada Penampilan Bangunan dan Interior yang Kontemporeren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record