Show simple item record

dc.contributor.authorHasan, Abdurrahman
dc.date.accessioned2016-09-28T01:23:46Z
dc.date.available2016-09-28T01:23:46Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/240
dc.description.abstractPada saat mi banvak metode yang digimakan untuk perencanaan perkerasan jalan. Di Indonesia metode perencanaan tebaiperkerasan lenturjalan ram vang 'digunakan adalah metode Analisa Komponen, yang bersumber dan metode 4ASIJ7V 1972 dan ditnodifikasi sesuai dengan kondtsijalan di Indonesia. Dalam perencanaan tehal lapisan perkerasan lentur secara manual pada metode mi menv&makan nomogram yang telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan ffrmm Direktarat Jenderai Bma Marga. Soma hainya metode Asphalt Institute dan Amerika dengan buku pedoman "Asphalt Institute Ihickness Design mamiar edisi Manual Series-! iahun 1991, yang merupakan revm dan semhilan edisi sebelumnya, yang juga menggunakan nomogram dalam desam tehal perkerasannva. , Oleh karena itu perlu dianalms apakah perkembangan metode perencanaan Asphalt Institute 1991 akan memberikan pengaruh terhadap perencanaan perkerascm jalan di Indonesia, yaitu membandmgkan metode tersebut dengan metode vang sejauh ini telah digimakan di Indonesia yaitu metode Analisa Komponen. Dan hasil perbandingan tersebut apakah metode Asphalt Institute 1991 dapat digimakan di Indonesia dan memberikan hast! yang positifhagiperencanaan jalan di Indonesia. Dengan menggunakan spesifikasi kekuatan hahan material yang soma dengan perencanaan awal yang telah diperoleh dan Bma Marga, pada perencanaan idang tehal perkerasan lentur yang dianalms dengan kedua metode tersebut diperoleh hasil vang berbeda, walaupun tidak menunjukkan perbedaan vang mngat mencolok dan keduanya, Pada metode Analisa Komponen 'memberikan ketebalan pada lapis permukaan 9,25 cm, pandas, atas /:> cm dan pondasi bawoh 15 cm. sedangkan metode Asphalt Institute 1991 memberikan ketebalan pada lapis permukaan JO cm, pondasi atas 15 an dan pondasi bawoh 75 cm Pada perencanaan awal yang diperoleh dari Bina Marga dUaporkan bahwa ftastl vang diperoleh untuk tehal perkerasannya adalah untuk lapis permukaan 9cm, lapis pondasi atas 15 cm, dan lapis pondasi bawoh 30 cm. Hal tersebut menunjukkan perbedaan tebalperkerasan antara perencanaan awal dan perencanaan ukmg cukup banyaken_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPavement Designen_US
dc.subjectPerkerasan Lenturen_US
dc.subjectDaya Dukung Tanah Dasar (DDT)en_US
dc.subjectModulus Reaksi Tanah Dasaren_US
dc.subjectAngka Ekivalen kendaraanen_US
dc.titleStudi Perbandingan Perencanaan Lentur antara Metode Analisa Komponen dan Metode Asphalt Institute (Studi Kasus Ruas Jalan Pandean-Playen, Kabupaten Bantul-Kabupaten Gunung Kidul)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record