Analisis Asosiasi Merek Sepeda Motor Honda (Studi Kasus pada Mahasiswa FE UII Jogjakarta)
Abstract
Memiliki merek yang kuat adalah impian bagi tiap perusahaan untuk
bersaing dan asosiasi merek merupakan dasar untuk pembentukan citra merek dan
ekuitas merek. Bagi pemasar, asosiasi merek berguna dalam banyak hal, sebagai
contoh adalah perluasan merek ataupun penetapan harga premium pada
produknya. Sedangkan bagi konsumen, merek dijadikan sebagai identifikasi suatu
produk dan dijadikan dasar pemilihan yang bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginannya.
Dengan menggunakan 96 responden mahasiswa FE UII Jogjakarta,
penelitian ini mencoba meneliti bagaimana asosiasi merek sepeda motor Honda
dan apakah ada perbedaan asosiasi merek berdasarkan karakteristik konsumen.
Pengidentifikasian asosiasi merek dari sepeda motor Honda dilakukan melalui
metode Qochran Q test. Hasil penelitian menunjukkan ada 7 (tujuh) asosiasi
merek yang dapat digunakan untuk meningkatkan citra merek dan ekuitas merek
Honda.
Selanjutnya menguji ketujuh asosiasi merek sepeda motor Honda tersebut
berdasarkan karakteristik konsumen melalui metode Kruskal-Wallis. Hasilnya
menunjukkan bahwa kelompok dengan pengeluaran perbulan sebesar
Rp 350.000,00 s.d. Rp 700.000,00 cenderung menganggap bahwa sepeda motor
Honda memiliki banyak bengkel resmi.
Kata kunci: ekuitas merek, citra merek, asosiasi merek
Collections
- Management [4545]