Pasar Seni Samarinda sebagai Sarana Promosi dan Rekreasi Kawasan Tepian Penekanan pada Transformasi Arsitektur Rumah Lamin pada Rancangan Bangunan
Abstract
Pasar seni merupakan suatu wadah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam melakukan kegiatan : rekreasi, mencari informasi,
membeli barang yang kesemuanya itu berhubungan dengan industri seni
kerajinan
(kerajinan tangan) dan sebagai sarana pendukung serta pemasaran bagi
aktifitas seniman. Mengunjungi sebuah pasar seni yang merupakan
peninggalan nenek moyang berupa kesenian maupun kerajinan.
Perkembangan informasi dan teknologi begitu pesat, sehingga
mengakibatkan munculnya tradisi ataupun budaya baru misal budaya barat
yang kadang dapat merusak moral masyarakat. Salah satunya dengan
menyediakan pasar seni sebagai solusi bagi permasalahan krisis
kebudayaan selain objek, penampilan bangunan juga dapat mencerminkan
nilai - nilai budaya daerah tersebut, yang nantinya diharapakan
kebudayaan Samarinda dapat sederajat dengan daerah lain seperti Jawa
dan Bali yang sering melakukan even - even kesenian , dengan tujuan untuk
mempertahankan peradaban mereka serta meningkatkan minat
masyarakat tentang nilai seni dan kerajinanan asal daerah.
Lokasinya yang terletak di kawasan tepian Mahakam diharapankan
dapat memberikan pengaruh yang sangat kuat dengan unsur budaya lokal
yaitu Suku Dayak. Di mana Suku Dayak dahulu selalu menetap di sepanjang
sungai besar dan salah satu suku dayaknya adalah Suku Dayak Kenyan
dengan arsitektur lokal rumah tinggal yaitu rumah panjang atau lebih
terkenalnya dengan sebutan Rumah Lamin. Bangunan pasar seni ini
mengambil bentuk dari arsitektur rumah Lamin dan penampilan bangunan
merupakan transformasi dari prinsip rumah Lamin.
Collections
- Architecture [3648]