Business Process Improvement Pada Industri Gula Merah Di Kabupaten Kudus
Abstract
Kudus merupakan kabupaten dimana sektor pertanian tebu merupakan yang terbanyak dan merupakan penyedia bahan pangan gula merah dalam negeri. Namun saat ini tantangan industri pengolahan tebu sangat berat. Konsumsi gula tebu terus meningkat, namun pertumbuhan produksi lambat. Untuk kondisi seperti ini sulit bersaing dengan gula nasional, apalagi gula revinasi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membantu pelaku industri gula merah Kudus untuk meningkatkan kualitas produk gula merah agar dapat bersaing di pasaran, meningkatkan efisiensi produksi sehingga waktu produksi yang dibutuhkan menjadi lebih cepat, untuk meningkatkan efisiensi biaya sehingga biaya produksi yang dibutuhkan bisa diminimalisir. Metode yang digunakan adalah Business Process Improvement (BPI) menggunakan Value Stream Mapping (VSM) sebagai alat pemetaan aktivitas berdasarkan nilai tambah, Economic Value Added (EVA) dan Key Performance Inicator (KPI) digunakan sebagai tolak ukur penilaian kinerja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya 2 aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah, yaitu pada aktivitas pengangkutan tebu dan pengiriman tebu ke gudang produksi. Dalam penelitian ini diajukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk, efiseinsi biaya dan efisiensi proses produksi. Nilai EVA sebelum dilakukan perbaikan sebesar Rp 256.702.5000, sedangkan setelah dilakukan perbaikan sebesar Rp 1.367.374.835 memiliki kenaikan lima kali lipat. Hasil produksi meningkat dari 7 kwintal perhari menjadi 8 kwintal perhari, penggunaan bahan kimia yang sebelumnya 1 kg kapur perhari menjadi 0, biaya produksi perkilogram dari Rp 4.937 menjadi Rp 4.324, harga jual perkilo dari Rp 7.000 menjadi Rp 14.000, pada proses produksi memiliki standar atau ambang batas yang ditetapkan.