Studi Komparasi Biaya Operasi Kendaraan untuk Angkutan Umum di Kota Yogyakarta (Studi Kasus Jalur 4 Kopata)
Abstract
Keberadaan bus sebagai salah satu sistem transportasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kota Yogyakarta. Bermula dari moda transportasi berupa angkutan bus dapat ditinjau berbagai bahasan permasalahan, salah satu yang diangkat penulis adalah biaya operasional kendaraan. Tulisan ini mencoba membandingkan tiga macam metoda biaya operasional kendaraan (BOK) yaitu metoda Organda, DLLAJ, dan PCI yang masing-masing metoda mempunyai karakteristik sendiri.
Dalam tulisan ini digunakan metoda survei langsung kepada responden yaitu operator bus dan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder.
Berdasarkan hasil survei serta pembahasan data yang diperoleh menunjukkan bahwa total biaya operasional kendaraan (BOK) tertinggi untuk bus kota adalah metoda PCI sebesar Rp 5.064,59/km, metoda Organda sebesar Rp 1.510,68/km, dan metoda DLLAJ sebesar Rp 1.111,83/km. Komponen penyumbang tertinggi biaya operasional kendaraan (BOK) untuk masing-masing metoda adalah konsumsi bahan bakar sebesar 75,34 % untuk metoda PCI, depresiasi sebesar 29,66 % untuk metoda Organda, serta bunga modal dan depresiasi untuk metoda DLLAJ. Dari hasil pembahasan terdapat selisih total biaya operasional kendaraan (BOK) yang cukup signifikan antara metoda PCI dengan DLLAJ dan Organda. Selisih antara metoda PCI dan metoda Organda sebesar Up 3.553,91/km, kemudian metoda PCI dan metoda DLLAJ sebesar Rp 3.952,76/km. Sedangkan selisih untuk metoda Organda dan DLLAJ sebesar Rp 398,85/km.
Collections
- Civil Engineering [4192]