dc.description.abstract | Pengguna e-commerce di Indonesia tiap tahunnya selalu meningkat. Bahkan, jumlah
transaksi e-commerce di Indonesia terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2019. Hal ini
menjadikan bisnis third-party logistics di bidang e-commerce semakin dibutuhkan
mengingat sistem jual-beli e-commerce mengharuskan adanya jasa logistik antara penjual
dan pembeli. Melihat adanya peluang bisnis logistik yang besar, PT Pos Logistik Indonesia
berencana mengambil profit dengan membangun PT Pos Indonesia Kurir (PIK) yang
berfokus pada logistik e-commerce dengan memanfaatkan infrastruktur PT Pos Indonesia
yang sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia. Pada penelitian ini, dilakukan feasibility
study pada pembangunan jasa logistik e-commerce dengan menganalisis aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen, serta aspek finansial dengan time
horizon selama tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023. Pada aspek pasar dan pemasaran,
dilakukan forecasting permintaan menggunakan WinQSB dan didapat metode Moving
Average with Trend (M=2) memberikan hasil yang paling akurat dan valid berdasarkan
analisis Tracking Signal. Didapat juga bahwa terdapat market space sebesar 5,4% dan
dengan menggunakan analisis SWOT ditentukan besarnya market share yang diambil
sebesar 42,6% dari market space yang ada. Selain itu, dilakukan analisis 7P dan analisis
STP untuk mendapatkan strategi pemasaran yang spesifik dan memperjelas target pasar
yang dituju. Pada aspek teknis dan teknologi, dilakukan pemilihan lokasi cabang sebanyak
33 dari 205 alternatif menggunakan integrasi AHP-TOPSIS. Kemudian dilakukan penentuan
proses bisnis berdasarkan FGD dengan para experts yang sudah berpengalaman pada
bidang logistik sehingga didapat diferensiasi proses bisnis yang inovatif. Dilakukan pula
pembagian beban antara PT Pos Indonesia dengan PT PIK serta penentuan kebutuhan
teknologi agar dapat bersaing dengan para kompetitor. Pada aspek manajemen, dibutuhkan
sebanyak 28 pekerja di bagian Head Office dan 486 pekerja di 33 bagian Branch Office serta
dilakukan perhitungan terhadap kebutuhan pekerja kurir dan operator gudang karena
bersifat variabel. Strategi manajemen SDM pun dibuat yang meliputi strategi pengembangan
SDM, sistem kompensasi, dan strategi pemeliharaan SDM. Pada aspek finansial, dibutuhkan
total modal proyek sebesar Rp 55.755.593.984 dan ditentukan harga jualnya sebesar Rp
8.000. Harga tersebut merupakan harga termurah berdasarkan hasil benchmarking.
Perhitungan depresiasi menggunakan straight line method didapat nilai sisa pada akhir
tahun 2023 sebesar Rp 23.212.047.500. Hasil perhitungan parameter kelayakan
menunjukkan bahwa nilai NPV sebesar Rp11.288.530.374, IRR sebesar 21,14% dengan
MARR 14%, dan DPP selama 3 tahun 2 bulan 19 hari dengan harapan pengembalian 4
tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek feasible untuk dijalankan. Hasil analisis
sensitivitas menunjukkan bahwa penurunan market share yang diperbolehkan adalah
sebesar 2,785% dan penurunan harga jual yang diperbolehkan adalah sebesar 4,138%.
Model bisnis yang dihasilkan berdasarkan hasil studi kelayakan kemudian disajikan ke
dalam Business Model Canvas (BMC). | en_US |