dc.description.abstract | Pertumbuhan Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah dewasa ini menunjukan perkembangan yang pesat. Dari sekian Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah yang sangat pesat pertumbuhannya adalah BMT (Baitul Mall Wa Tamwil), dimana perannya yang sangat dominan dalam mengenalkan prinsip ekonomi syariah serta kepeduliannya membangun perokonomian kecil dan menengah di tengah umat.
Gejala yang unik yang terjadi dengan pesatnya pertumbuhan BMT dimana disaat perekonomian Indonesia dalam keadaan krisis BMT mampu tctap eksis. Keadaan ini disatu sisi tentunya sangat menggembirakan namun persoalannya tidak cukup sampai disitu, kredibilitas suatu lembaga Keuangan dapat dikatakan sehat atau baik apabila ada bukti penilaian sccara kinerja keuangannya, hal itu yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang kesehatan finansial Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah dengan studi kasus BMT.
Sehubungan dengan persoalan yang diungkap diatas, penulis mencoba mengaplikasikannya keingintahuan itu dengan melakukan penilaian tingkat kesehatan pada dua buah BMT sebagai studi kasus, yaitu BMT Rizky Mulia yang relatif lebih lama berdirinya dan BMT Citra Buana Syariah yang relatif baru berdiri, kemudian dibandingkan tingkat kesehatan diantara keduanya untuk mengetahui faktor dasar yang mempengaruhi perbedaan tingkat kesehatannya.
Dalam penilaian tingkat kesehatan penulis menelitinya dengan menggunakan metode CAMEL yang berpedoman pada SK DIR BI No.30/11/KbP/DIR tanggal 30 April 1997, dimana diperlukan data yang menunjang penelitian seperti Neraca, Laporan Laba Rugi, rekening Administrastif, dan kualilas Aktiva Produktif disini penulis meneliti selama 3 periode dari tahun 2001-2003.
Setelah melakukan perhitungan dan penilaian tersebut, maka diketahui predikat kesehatan kedua BMT selama periode tahun 2001-2003 tersebut. Kedua BMT memiliki perbedaan dalam tingkat kesehatannya. Untuk BMT Rizky Mulia tingkat kesehatan finansialnya beturut-turut berada dalam posisi yang stabil, dari predikat “Cukup sehat" pada tahun 2001 meningkat menjadi predikat "Sehat" pada tahun 2002 kemudian pada tahun 2003 mampu bertahan pada predikat “sehat”, sedangkan BMT Citra Buana Syariah dalam periode tiga tahun perubahannya terus menurun. Pada tahun 2001 sebagai awal beroprasi berpredikat 'cukup sehat', selanjutnya pada tahun 2002 mengalami penurunan menjadi "kurang sehat" dan pada tahun 2003 turun kembali dengan predikat "tidak sehat'. Dari perbedaan tingkat kesehatan kedua BMT memberikan satu asumsi bahwa lamanya atau usia berdirinya perusahaan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan keuangannya. | en_US |