| dc.description.abstract | Film The Conjuring dan Pengabdi Setan adalah dua film horror sukses dan banyak mendapatkan tanggapan positif dari para penikmat film horror dan menjadi fenomenal sebuah film horror pada era sekarang ini. Kedua film ini dianggap demikian karena merupakan salah satu tanda bangkitnya sebuah genre horror, dikemas dengan gaya modern nan apik. Berdasarkan ide dan budaya masing – masing dari kedua film, maka dengan itu perbedaan hantu pesugihan dalam dua film tersebut adalah sebuah sesuatu yang akan dibahas.
Penelitian ini menggunakan beberapa teori yaitu representasi menurut Stuart Hall, film horror dan hantu pesugihan. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika menurut Roland Barthes, yang membahas tentang denotasi, konotasi, dan mitos.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan kalau terdapat beberapa perbedaan dari bentuk denotasi, pemaknaan konotasi, hingga mitos dalam film The Conjuring & Pengabdi Setan. Perbedaan denotasi yang ditunjukkan dalam penelitian ini berupa bentuk yang berbeda antara kedua sosok hantu pesugihan tersebut. Dalam pemaknaan konotasi juga terdapat perbedaan, yaitu nama, serta sifat dari masing – masing hantu pesugihan. Mitos dalam film ini mewakili tentang asal – usul, serta ideologi dari hantu pesugihan tersebut. Maka, kesimpulan dalam penelitian ini adalah perbedaan hantu pesugihan tersebut, benar – benar ada dan disesuaikan dengan mitos, dan budaya masyarakat yang berkembang dari negara masing – masing. | en_US |
