Show simple item record

dc.contributor.advisorNuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A.
dc.contributor.authorEgi Andrea Pratama, 14321106
dc.date.accessioned2020-02-27T07:40:07Z
dc.date.available2020-02-27T07:40:07Z
dc.date.issued2019-11-25
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/18479
dc.description.abstractProduk Jurnalisme Pariwisata Seperti halnya produk jurnalistik lainnya yang memberikan pengaruh pada publik mulai dari ekonomi dan budaya begitu juga Jurnalisme Pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Managemen Redaksional Jurnalisme Pariwisata Pada Detik Travel dan Kompas Travel meliputi penerapan, perbedaan serta factor pendukung dan penghambat Jurnalisme Pariwisata pada kedua media tersebut. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan paradigma kontruktivisme Peneliti menganalisis dan menuliskan sesuai dengan apa yang di lihat melalui observasi, wawancara dan dokumen-dokumen yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata dan gambar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Detik Travel dan Kompas Travel melakukan kegiatan manajemen redaksional dalam bentuk dan tahapan dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai evaluasi. Proses Perencanaan dilakukan secara mobile atau melalui Grup Whatsapp, kedua media ini tidak melakukan rapat redaksi harian. Tahap pengorganisasian merupakan tanggun jawab Editor atau Redaktur, sementara untuk proses recruitment merupakan tanggung jawab HRD Redaksi Pusat. Untuk Proses Pengawasan juga dilakukan secara Mobile, karena mobilitas Jurnalis yang cukup tinggi bahkan seringkali keluar kota. Jika terjadi kesalahan editorial, Jurnalis akan mendapatkan teguran secara lisan dari Editor untuk memperbaiki, sementara untuk Pelanggaran Kode Etik akan diproses oleh Redaksi Pusat. Berdasarkan hasil analisis SWOT, Kompas Travel dan Detik Travel memiliki keunggulan yaitu bagian besar dari redaksi Kompas dan Detik yang memiliki sumber daya yang besar serta fasilitas yang diberikan kepada jurnalis. Tetapi memiliki kelemahan dari jumlah sumber daya manusia (jurnalis), hal ini seharusnya dapat dioptimalkan dengan baik dengan proses perekrutan jurnalis. Selai itu rapat redaksi tanpa bertatap muka juga menjadi kelemahan. Penggunaan Social media juga menjadi catatan penting untuk kedua media online ini, terutama di era media sosial saat ini. Menjadi bagian dari Kompas dan Detik juga menyulitkan Redaksi Travel untuk berkembang dan berinovasi karena segala perubahan harus berdasarkan keputusan Redaksi Pusat.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectmanajemen redaksionalen_US
dc.subjectjurnalisme pariwisataen_US
dc.subjectdetik travelen_US
dc.subjectkompas travelen_US
dc.titleANALISIS MANAJEMEN REDAKSIONAL JURNALISME PARIWISATA PADA DETIK TRAVEL DAN KOMPAS TRAVELen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record