Show simple item record

dc.contributor.advisorBerlian Kushari, S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorIndri Nurtiyani Hakim, 15511085
dc.date.accessioned2020-01-30T04:11:44Z
dc.date.available2020-01-30T04:11:44Z
dc.date.issued2019-11-19
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17710
dc.description.abstractRuas Jalan Pakem-Tempel-Prambanan merupakan ruas alternatif yang akan dikembangkan menjadi bagian dari Jalan Outer Ring Road Yogyakarta. Kerusakan yang terjadi di jalan tersebut membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan tingkat pelayanan jalan. Dilakukannya preservasi dan pelebaran jalan juga disebabkan jalan tersebut nantinya dijadikan Jalan Outer Ring Road Yogyakarta yang mengubah status jalan dari Jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional. Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi DIY telah melakukan perencanaan tebal perkerasan Jalan Pakem-Tempel-Prambanan pada sta 16+750 – 16+975. Perencanaan jalan ini dilakukan dengan metode Bina Marga 2013 sesuai Manual Desain Pekerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui desain tebal perkerasan yang optimum menggunakan program KENPAVE dan mengetahui perbedaan parameter desain dan prosedur desain antara Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 dengan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Dalam penelitian ini hanya menggunakan data sekunder. Data sekunder yang digunakan merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dalam tugas akhir ini diperoleh dari P2JN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan program KENPAVE untuk mengetahui tebal perkerasan optimum yang dapat menahan beban selama umur rencana. Setelah melakukan analisis desain tebal perkerasan dengan menggunakan program KENPAVE didapat tebal optimum yang dapat menanggung beban lalu lintas selama umur rencana dengan tebal Hot Mix Asphalt 19 cm dan LPA 30 cm. Perkerasan tersebut dapat menahan beban yang mengakibatkan kerusakan fatigue cracking selama 64 tahun, kerusakan rutting selama 27 tahun dan kerusakan permanent deformation selama 22 tahun. Dari desain ulang tebal perkerasan menggunakan Manual Desain Perkerasan jalan 2017 diperoleh ketebalan AC WC 4 cm, AC BC 6 cm, AC Base 10,5 cm dan LPA Kelas A 30 cm. Beberapa hal mengenai parameter desain dalam Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 telah diperbaharui dalan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Parameter yang diperbaharui adalah mengenai faktor pertumbuhan lalu lintas, faktor pengali pertumbuhan lalu lintas, traffic multiplier, faktor distribusi lajur, nilai vehicle damage factor (VDF), cara menghitung nilai CBR dan bagan desain.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectperkerasan lenturen_US
dc.subjectmekanistik-empirisen_US
dc.subjectMDPJ Bina Marga 2013en_US
dc.subjectMDPJ Bina Marga 2017en_US
dc.subjectKenpaveen_US
dc.subjectKenlayeren_US
dc.titleKAJI ULANG DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN PAKEM-PRAMBANAN UNTUK MENGANTISIPASI PENINGKATAN KELAS JALAN (FLEXIBLE PAVEMENT THICKNESS DESIGN REVIEW AT PAKEM-PRAMBANAN STREET FOR ANTICIPATING THE ROAD CLASS IMPROVEMENT)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record