Show simple item record

dc.contributor.advisorHoly Rafika Dhona S.I.Kom., M.A
dc.contributor.authorWULAN ASTARI, 15321204
dc.date.accessioned2020-01-28T02:37:47Z
dc.date.available2020-01-28T02:37:47Z
dc.date.issued2019-09-23
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17522
dc.description.abstractTebing Breksi sebelumnya merupakan tempat penambangan batu alam. Pada tahun 2014 kawasan ini dijadikan tempat penelitian oleh Tim Geologi UPN bersamaan dengan pemerintah provinsi DIY dalam hal ini Dinas Pariwisata. Dalam penelitian ini ditemukan hasil bahwa batuan yang berada di kawasan tersebut mengandung breksi tuf. Temuan ini kemudian didorong untuk penetapan kawasan tersebut sebagai warisan Geologis (geoheritage). Keputusan ini disampaikan melalui surat keputusan Kepala Badan Geologi RI. Setelah menjadi kawasan geoheritage, praktis warga sekitar tebing tidak dapat lagi menggantungkan mata pencariannya sebagai petani tadah hujan dan penambang batu. Setelah menjadi kawasan geoheritage, Pada bulan Mei 2015 Tebing Breksi diresmikan oleh Gubernur DIY sebagai objek wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana wisata Tebing Breksi dibentuk oleh media dan melihat bagaimana mediatisasi yang terjadi pada wisata Tebing Breksi. Sehingga mediasi tersebut mempengaruhi audiens (wisatawan) berkegiatan selama berwisata, selain itu peneliti ingin membuktikan bahwa wisatawan yang berwisata ke Tebing Breksi merupakan kegiatan berwisata yang tidak alamiah karena telah termediasi dan juga mengkritik wisata foto yang mengharuskan wisatawan menjadi buruh promosi. Berdasarkan latar belakang diatas penelitian akan menjawab pertanyaan: Bagaimana terbentuknya ruang wisata Tebing Breksi dan pengaruh media di dalamnya? Bagaimana ediatisasi terjadi dalam ruang wisata Tebing Breksi? Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan paradigm kritis. Peneliti memperoleh data melalui observasi dengan mendatangi langsung wisata Tebing Breksi, wawancara, studi literatur mengenai penelitian terkait wisata Tebing Breksi, komodifikasi dan literatur lainnya. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa wisata Tebing Breksi di mediasi dapat dilihat dalam beberapa temuan seperti instagram, artikel, koran, kalender pemerintah daerah, brosur, peta wisata dan sampul buku profil. Setiap mediasi yang digunakan memiliki penempatan terhadap objek dan subjek. Kegiatan pariwisata yang dikonsumsi secara bersamaan yang diproduksi oleh audience (Wisatawan) menjadikan mereka sebagai suatu bentu komoditas yang selama berada ditempat wisata. Menurut peneliti, proses ini dilakukan sebagai upaya kapitalis dalam menciptakan audience sebagai buruh ditempat wisata melihat pariwisata adalah bagian dari industri bisnis yang tentu saja menginginkan keuntungan ekonomi untuk masyarakat meskipun terdapat peran pemerintah didalam.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTebing Breksien_US
dc.subjectMediatisasien_US
dc.subjectAudience as Labouren_US
dc.titleMEDIATISASI DAN BURUH WISATAWAN DI TEBING BREKSI YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record