Show simple item record

dc.contributor.advisorPuji Hariyanti., S.Sos., M.I.Kom
dc.contributor.authorAnggiani Sukma Putri, 15321064
dc.date.accessioned2020-01-28T01:30:14Z
dc.date.available2020-01-28T01:30:14Z
dc.date.issued2019-08-16
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/17508
dc.description.abstractSebagai ibukota provinsi Jawa Tengah, Semarang terus membenah diri dan sekaligus mensejahterakan masyarakatnya. Salah satu program Semarang yang sedang digaungkan adalah Semarang Smart City. Di dalamnya, Pemerintah membuat program pemberdayaan kampung tematik yang ada di Semarang dimana program ini masuk dalam kategori Smart Society. Tujuan dari program ini sendiri adalah untuk mengangkat perekonomian masyarakat sekaligus potensi yang mereka miliki. Salah satu kampung tematik Semarang yang mendunia adalah Kampung Pelangi. Setelah diresmikan menjadi destinasi wisata, kampung ini berhasil diulas oleh banyak media internasional seperti Vogue, Bored Panda, The Independent, Mirror hingga BuzzFeed. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana komunikasi partisipatif Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam membangun Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata yang sudah dikenal oleh dunia dan untuk melihat adakah partisipasi Pemerintah Kota Semarang dalam membangun Kampung Pelangi. Manfaat dari penelitian ini adalah gambaran mengenai komunikasi partisipatif dalam setiap kegiatan Pokdarwis terkait dengan keberlangsungan Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme karena peneliti melakukan pengamatan dan objektivitas untuk menemukan sebuah realitas atau ilmu pengetahuan secara langsung mengenai komunikasi partisipatif Pokdarwis Kampung Pelangi dalam membangun Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata. Hasil penelitian ini adalah Kampung Pelangi diresmikan menjadi destinasi wisata bertujuan untuk memberdayakan masyarakatnya sehingga perekonomian mereka bisa terangkat. Bentuk partisipasi Pokdarwis yang dilakukan dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi, pemanfaatan hasil menggunakan keempat konsep komunikasi partisipatif didalamnya yaitu Heteroglasia, Dialog, Poliponi dan Karnaval. Walaupun pada tahap pemanfaatan hasil Pokdarwis belum memiliki pendapatan sendiri hingga hasil tersebut belum bisa dirasakan oleh warga secara merata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sendiri menjadi pendamping bagi Pokdarwis yang ada di Kampung Tematik di Semarang termasuk Pokdarwis Kampung Pelangi. Dalam prosesnya Pemerintah Kota Semarang ikut andil dalam membangun Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata dengan mengerahkan tenaga kerja, memberi dana runtuk renovasi sarana, memberikan pelatihan dan sosialisasi hingga mempromosikan Kampung Pelangi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKampung Pelangien_US
dc.subjectKomunikasi Partisipatifen_US
dc.subjectPokdarwisen_US
dc.subjectSemarangen_US
dc.titleANALISIS KOMUNIKASI PARTISIPATIF KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM MEMBANGUN KAMPUNG PELANGI SEMARANG SEBAGAI DESTINASI WISATAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record