MINIMASI WASTE PRODUCTION UNTUK MENURUNKAN KETERLAMBATAN PENYELESAIAN ORDER MENGGUNAKAN PRINSIP LEAN MANUFACTURE DAN METODE SIMULASI (Studi Kasus: CV. SOGAN BATIK REJODANI)
Abstract
CV. Sogan Batik merupakan UMKM yang memproduksi pakaian muslim. UMKM ini
menetapkan sistemproduksi make to order. Untuk memenuhii order pelanggan,
perusahaan ini memiliki jangka waktu yang telah ditetapkan. Akan tetapi perusahaan
ini sering mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan order-order tersebut. Akar
permasalahan yang menybabkan hal ini adalah permintaan yang fluktuatif, banyaknya
variasi jenis produk dan rancangan kapasitas yang tidak efisien dan efektif. Untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, peneliti mencoba menggunakan prinsipn lean
manufacture , line balancing dan simulasi. Dengan menggunakan lean manufactur
diketahui bahwa waiting merupakan waste yang paling dominan di dalam waste
production Sogan Batik sehingga waste ini akan menjadi prioritas pertama yang akan
di minimasi. Line balancing digunakan untuk menyelsaikan permasalahan lini
produksi yang tidak efisien sedangkan simulasi akan digunakan untuk menganalisa
perilaku perubahan yang terjadi. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa untuk
menurunkan jumlah keterlambatan produksi order, dapat dilakukan dengan cara
menambahkan jumlah penjahit A. Akan tetapi dalam pengambilan keputusan tentu
akan memberikan dampak kepada beberapa pihak yaitu pelanggan, perusahaan dan
karyawan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisa lebih dalam melihat
ketiga perspektif tersebut. Dari hasil analisa didapatkan hasil bahwa dengan
memindahkan 3 orang penjahit B ke penjahit A mampu menurunkan jumlah
keterlambatan menjadi 0 yang sebelumnya berjumlah 438. Kemudian rata-rata lead
time turun menjadi 1.85 hari dari yang sebelumnya 8.57 hari. Untuk menerapkan
skenario tersebut, diperlukan biaya sekitar 3,407,040 dan skenario ini mampu
menghemat biaya sebanyak Rp. 21,900,000.
Collections
- Industrial Engineering [2224]