dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mengungkap 1) bagaimana implementasi metode sorogan dalam mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis di MTs YAPI Pakem Sleman Yogyakarta. 2) Mengungkap kendalakendala
dalam
implementasikan
dan
3)
menjelaskan
dampak
dari
implementasi
metode
sorogan
tersebut bagi
peserta
didik.
Penelitian
ini diterapkan pada MTs. Yapi Pakem, Sleman Yogyakarta, dan merupakan jenis
penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII, kepala sekolah, guru
mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Objek penelitian ini berupa model penanaman implementasi
metode sorogan. Teknik yang digunakan dalam menentukan subjek penelitian ini menggunakan
teknik Purposive Sampling yaitu memiliki kriteria tertentu yang dapat memperkuat alasan
seseorang menjadi subjek penelitiannya. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara
dan dokumentasi.
Hasil penelitian menemukan metode sorogan yang diimplementasikan di madrasah tersebut.
Khususnya untuk mata pelajaran Alquran Hadits tidak dijalankan secara konsisten dalam hal
tahapan-tahapan metode sorogan umumnya; santri menghadap satu persatu kepada kyai/ustadz
menyetor hafalan mereka. Di Mts yapi ada kalanya peserta didik maju satu persatu, namun
terkadang maju secara kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 3-5 orang. Hal ini disebabkan
durasi waktu yang tidak memadai. Sedangkan sistem evaluasi dilakukan dengan cara safahi (ujian
Lisan) dan tertulis. Kendala-kendala yang dihadapi guru; Pertama, kemampuan peserta didik
yang berbeda-beda. Ada yang memiliki dayahafal tinggi, namun ada pula sebaliknya. Metode
sorogan membutuhkan daya hafal yang tinggi, mereka yang tidak memiliki daya hafal yang baik,
akan tertinggal pelajaran. Kedua, kondisi kelas menjadi berisik. Kondisi Ini jelas mengganggu dan
menjadi kendala tersendiri. Ketiga, durasi waktu. Dengan belajar face to face dengan guru, maka
banyak waktu akan dihabiskan. Waktu yang tersedia tidak memungkinkan. Keempat, adanya
peserta didik yang kurang mahir membaca tulisan Arab, sehingga kesulitan menghafal. Terkait
dampak yang dihasilkan sangat positif. Hal tersebut didasarkan pada tes safahi dan tertulis. Secara
kualitas maupun kuantitas terus meningkat. Selain itu mereka lebih termotivasi belajar dan
menghafal. Anak terkondisikan belajar. Indikasi lainnya dicermati dari meningkatnya jumlah
peserta didik mengikuti perlombaan tahfidz untuk MTs tingkat Kabupaten Sleman. | en_US |