Show simple item record

dc.contributor.advisorEdi Safitri, S.Ag. MSI
dc.contributor.authorFaidzla, Nabella
dc.date.accessioned2019-12-20T06:53:35Z
dc.date.available2019-12-20T06:53:35Z
dc.date.issued2019-09-23
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/16756
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan mengungkap 1) bagaimana implementasi metode sorogan dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MTs YAPI Pakem Sleman Yogyakarta. 2) Mengungkap kendalakendala dalam implementasikan dan 3) menjelaskan dampak dari implementasi metode sorogan tersebut bagi peserta didik. Penelitian ini diterapkan pada MTs. Yapi Pakem, Sleman Yogyakarta, dan merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII, kepala sekolah, guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Objek penelitian ini berupa model penanaman implementasi metode sorogan. Teknik yang digunakan dalam menentukan subjek penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu memiliki kriteria tertentu yang dapat memperkuat alasan seseorang menjadi subjek penelitiannya. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan metode sorogan yang diimplementasikan di madrasah tersebut. Khususnya untuk mata pelajaran Alquran Hadits tidak dijalankan secara konsisten dalam hal tahapan-tahapan metode sorogan umumnya; santri menghadap satu persatu kepada kyai/ustadz menyetor hafalan mereka. Di Mts yapi ada kalanya peserta didik maju satu persatu, namun terkadang maju secara kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 3-5 orang. Hal ini disebabkan durasi waktu yang tidak memadai. Sedangkan sistem evaluasi dilakukan dengan cara safahi (ujian Lisan) dan tertulis. Kendala-kendala yang dihadapi guru; Pertama, kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. Ada yang memiliki dayahafal tinggi, namun ada pula sebaliknya. Metode sorogan membutuhkan daya hafal yang tinggi, mereka yang tidak memiliki daya hafal yang baik, akan tertinggal pelajaran. Kedua, kondisi kelas menjadi berisik. Kondisi Ini jelas mengganggu dan menjadi kendala tersendiri. Ketiga, durasi waktu. Dengan belajar face to face dengan guru, maka banyak waktu akan dihabiskan. Waktu yang tersedia tidak memungkinkan. Keempat, adanya peserta didik yang kurang mahir membaca tulisan Arab, sehingga kesulitan menghafal. Terkait dampak yang dihasilkan sangat positif. Hal tersebut didasarkan pada tes safahi dan tertulis. Secara kualitas maupun kuantitas terus meningkat. Selain itu mereka lebih termotivasi belajar dan menghafal. Anak terkondisikan belajar. Indikasi lainnya dicermati dari meningkatnya jumlah peserta didik mengikuti perlombaan tahfidz untuk MTs tingkat Kabupaten Sleman.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectImplementasien_US
dc.subjectmetode soroganen_US
dc.titleImplementasi Metode Sorogan Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Kelas VIII Di MTs Yayasan Pembangunan Islam Pakem Sleman Yogyakartaen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US
dc.Identifier.NIM15422065


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record