Show simple item record

dc.contributor.advisorDra. Budi Astuti, M.Si
dc.contributor.authorRizqi Hammam Saputra, 15311228
dc.date.accessioned2019-12-05T02:32:31Z
dc.date.available2019-12-05T02:32:31Z
dc.date.issued2019-09-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/16687
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi ketidakkonsistenan penelitian sebelumnya terkait pengaruh financial slack, research and development terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini juga berupaya menjawab pertentangan teori perilaku organisasi dengan teori agensi. Teori Perilaku Organisasi menyatakan bahwa financial slack menciptakan keleluasan manajemen untuk melakukan strategi pengembangan, sehingga dapat berpengaruh terhadap keputusan investasi R&D dan peningkatan kinerja perusahaan. Sementara Teori Agensi menyatakan bahwa financial slack merupakan bentuk ketidakefektifan manajemen dalam pengelolaan keuangan yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Disisi lain Pecking Order Theory dari Teori Struktur Modal menyatakan bahwa R&D sangat tergantungan pada ketersediaan modal sendiri yang memadai. Perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi potensi mengalami kesulitan finansial, sehingga berdampak negatif terhadap intensitas research and development. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap ketidakkonsistenan tersebut dengan menempatkan financial slack sebagai antesenden investasi R&D dan menempatkan corporate governance efficiency sebagai variable moderasi yang diharapkan dapat memperkuat pengaruh financial slack, investasi R&D terhadap kinerja perusahaan (Tobins’Q). Sampel penelitian ini sebanyak 23 perusahaan manufaktur di Indonesia selama periode (201-2016) atau sebanyak 138 observasi. Analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square base Structural Equation Model. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa financial slack diatas kewajiban jangka pendek berdampak positif terhadap investasi R&D, namun tidak berpengaruh terhadap maupun nilai perusahaan. Dengan demikian upaya meningkatkan intensitas investasi R&D tidak cukup hanya mengadalkan ketersediaan finansial namun perlu didukung kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Artinya, temuan penelitian ini mendukung teori perilaku organisasi, Namun temuan penelitian ini juga menegaskan bahwa ketersediaan finansial perlu mempertimbangkan Teori Pecking Order, yang memprioritaskan sumber modal internal. Temuan penelitian ini juga menyelesaikan ketidakkonsistenan pengaruh investasi R&D terhadap nilai perusahaan, dengan memasukan peran corporate governance efficiency. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Investasi R&D berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Demikian halnya investasi R&D yang didukung dengan corporate governance yang efisien berdampak positip terhadap nilai xvi perusahaan. Artinya bahwa investasi R&D yang merupakan investasi beresiko, mana kala didukung corporate governance yang efisien dapat meningkatkan kepercayaan publik yang berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Namun corporate governance efficiency tidak dapat memoderasi pengaruh financial slack terhadap investasi R&D. Hal ini disebabkan karakteristik perusahan publik di Indonesia, banyak dimiliki oleh keluarga. Sehingga mekanisme corporate governance tidak efektif mempengaruhi manajemen untuk melakukan kegiatan yang menguntungkan stakeholder, tetapi lebih tunduk pada pemegang saham keluarga.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFinancial Slacken_US
dc.subjectInvestasi R&Den_US
dc.subjectCorporate Governance Efficiencyen_US
dc.subjectTobins’Qen_US
dc.titlePENGARUH STAFF BEHAVIOUR, BRAND IDENTIFICATION DAN LIFESTYLE CONGRUENCE TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN GO-FOOD DI YOGYAKARTAen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record