PENERAPAN METODE ANALISA MANFAAT BIAYA PADA PERENCANAAN JALUR EVAKUASI MENGGUNAKAN JALUR FLEXIBLE PAVEMENT (APPLICATION OF THE BENEFITS ANALYSIS METHOD IN EVACUATION PATH PLANNING USING THE FLEXIBLE PAVEMENT ROAD)
Abstract
Infrastruktur berperan penting sebagai suatu sistem yang dirancang dan dilaksanakan
sedemikian rupa guna pelayanan kebutuhan dasar publik. Salah satu dari infratruktur yang berperan
penting tersebut adalah dalam bidang transportasi yakni jalan umum. Ruas jalan Balong-Plosokerep
merupakan satu dari sekian ruas jalan kabupaten di Kabupaten Sleman yang masuk dalam kondisi
rusak atau rusak berat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penelitian guna mengetahui desain tebal
perkerasan jalan yang dibutuhkan, biaya konstruksi pekerjaan, biaya siklus hidup perkerasan selama
umur rencana, manfaat yang dihasilkan serta kelayakan ekonomi ruas jalan tersebut sebelum
dibangun kembali.
Pembanguan Konstruksi Bangunan Desain Perkerasan Jalan Lentur mendefinisikan
perkerasan jalan sebagai struktur jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang terletak di atas tanah
dasar dengan pedoman PT T-01-2002-B yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga
Kementrian Pekerjaan Umum. Sedangkan untuk menghitung biaya konstruksi pekerjaan digunakan
pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bina Marga tahun 2017. Terakhir, untuk mengetahui
kelayakan ekonomi ruas jalan tersebut digunakan metode Analisa Manfaat-Biaya sebagai
pendekatan dalam menilai kelayakan suatu proyek yang ditujukan untuk kepentingan umum. Data
yang dibutuhkan untuk merancang tebal perkerasan jalan adalah data lalu lintas yang diasumsikan
sama seperti ruas jalan Suruh-Singlar. Sedangkan untuk menghitung biaya konstruksi pekerjaan
digunakan data harga satuan upah, bahan dan alat pada tahun 2018/2019. terakhir guna menaksir
biaya perawatan tahun ke-0 atau tahun awal umur rencana dari tahun perawatan ke-n. Guna
menghitung biaya operasi kendaraan digunakan data harga satuan komponen unit-unit biaya operasi
kendaraan seperti harga bahan bakar, oli, kendaraan, ban dan lain-lain berdasarkan survei harga
pasaran.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan adalah ACWC
3cm, AC-BASE 3,5 cm, dan lapis pondasi kelas A 25cm. Biaya konstruksi yang dibutuhkan
untuk membangun perkerasan lentur tersebut adalah sebesar siklus hidup Rp4.176.979.722,00.
perkerasan selama umur rencana adalah sebesar Rp5.057.844.104,00. Manfaat yang diperoleh dari
segi penghematan biaya operasi kendaraan biaya tidak tetap adalah sebesar Rp12.008.312.381,00.
Collections
- Civil Engineering [4192]