dc.description.abstract | Analisis mengenai antrian dengan menggunakan teori antrian yang dipopulerkan oleh
A.K Erlang (1913) seorang ahli matematika dari Denmark, dengan analisis antrian
diharapkan perusahaan dapat mengetahui jumlah pegawai yang paling optimal dengan
biaya seminimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem dan tingkat
antrian pada Puskesmas Wonosobo, Apakah Puskesmas Wonosobo perlu penambahan
umum dengan masalah antrian yang terjadi saat ini, mengetahui besarnya biaya fasilitas
pelayanan pada Puskesmas di Wonosobo akibat adanya antrian.
Lokasi penelitian pada penelitian ini yaitu di Puskesmas Wonosobo. Waktu
Penelitian adalah pada bulan Mei 2018. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian
yang mempunyai kualitas serta cirri-ciri yang telah ditentukan. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh pasien puskesmas Wonosobo. Sampel pada penelitian ini adalah
seluruh pasien puskesmas Wonosobo yang melakukan pemeriksaan pada tanggal yang
telah ditentukan. Analisis dilakukan dengan menggunakan Queuing Analysis.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sistem antrian yang digunakan
oleh Puskesmas Wonosobo adalah model multi channel single phase, sedangkan tingkat
antrian di Puskesmas Wonosobo ini dikatakan baik, dalam artian tidak pernah ada antrian
panjang, dengan melihat pola kedatangan pasien, sebaiknya Puskesmas Wonosobo
mengurangi jumlah dokter umum, dengan perhitungan jika masih tetap menggunakan 3
okter maka akan terjadi pemborosan biaya karena menurut perhitungan dalam penelitian
ini, dokter optimum yang sebaiknya diterapkan adalah 2 dokter. Biaya fasilitas di
Puskesmas Wonosobo jika menggunakan tiga dokter adalah Rp. 3.700,- per jam,
sedangkan jika menggunakan dua dokter biaya fasilitas per jam adalah Rp. 2.400,-/jam. | en_US |