Analisis Investasi dan Penentuan Portofolio Saham Optimal di Bursa Efek .Jakarta (Studi Komparatif Penggunaan Model Indeks Tunggal dan Model Random pada Saham-Saham Indek LQ-45 Periode 2001-2003)
Abstract
Teori Portofolio pertarna kali dikembangkan oleh Markowitz yang didasarkan pada kenyataan bahwa para investor dalam melakukan investasinya akan menanamkan dana yang mereka miliki pada beberapa jenis saham. Portofolio merupakan penggabungan saham yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan return yang nantinya akan diterima oleh investor. Dengan melakukan portofolio, jika investor mengalami kerugian pada salah satu saham, maka diharapkan keuntungan yang diterirna dari saham yang lain akan dapat menutupi kerugian tersebut. Dengan melakukan portofolio, seorang investor akan dapat memilih investasi pada beberapa saham.
Kesalahan dalam penentuan pemilihan saham akan berpengaruh terhadap return, sehingga retum yang diperoleh dari portofolio tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk memperoleh portofolio yang diinginkan, maka seorang investor harus melakukan analisis yang memberikan return maksimal. Altematif pemilihan saharn dan penentuan portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat analisis, salah satunya adalah dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Model Indeks Tunggal banyak dipergunakan sebagai alat analisis untuk mendapatkan portofolio yang efisien, selain modelnya sederhana juga mudah untuk digunakan. Dalam melakukan investasi seorang portofolio harus bersikap rasional dan tidak sekedar menanamkan dananya di pasar modal. Namun dernikian investor seringkali hanya mengikuti keinginan individu, ikut-ikutan atau "gambling" dalarn mendapatkan portofolio tanpa memperhatikan karakteristik dari investasi secara relevan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penentuan portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal, untuk menganalisis penentuan portofolio optimal dengan secara Random, dan untuk mengetahui apakah penentuan portofolio menggunakan Model lndeks Tunggal dapat memberikan return yang maksimal dibandingkan dengan penentuan portofolio secara Random. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham yang secara berturut-turut masuk dalarn Indeks LQ-45 selama periode Januari 2001 sampai periode Desember 2003. Dan dari basil penelitian dapat diketahui bahwa penentuan portofolio optimal dengan Model lndeks Tunggal rnampu memberikan return yang maksimal dibandingkan dengan penentuan portofolio optimal secara Random.
Collections
- Akuntansi [4388]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Pengaruh Peristiwa Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke- 45 terhadap Return Saham, Volume Perdagangan Saham dan Variabilitas Tingkat keuntungan (Event Study pada Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia)
Venna Yoan Nandita, 13311395 (Universitas Islam Indonesia, 2017-02-21)The purpose of this research are to analyze the differences in the average return (actual return and abnormal return), the average trading volume activity and the average security return variability LQ45 index were listed ... -
Pengaruh Rasio Aktivitas, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Return Saham dengan Nilai Tukar Sebagai Variabel Moderasi (Studi Perbandingan Perusahaan Kelompok Saham Konvensional dan Saham Syariah Periode Tahun 2013-2015)
Ade Erik Ardian, 13312113 (Universitas Islam Indonesia, 2017-03-15)Rasio keuangan merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan sebelum melakukan sebuah investasi jangka panjang. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio ... -
Pengaruh Kebijakan Stock Split Terhadap Likuiditas Saham, Return Saham, dan Volatilitas Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia)
Elmy Nur Rohmah, 14311653 (Universitas Islam Indonesia, 2018-03-14)Kebijakan stock split dianggap sebagai sinyal positif karena manajer perusahaan akan menyampaikan prospek masa depan perusahaan yang baik dan kinerja yang baik kepada publik, sedangkan kebijakan stock split dianggap sebagai ...