Show simple item record

dc.contributor.authorRina Fajarwati, 99311353
dc.date.accessioned2019-09-20T08:57:42Z
dc.date.available2019-09-20T08:57:42Z
dc.date.issued2004-01-13
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/15682
dc.description.abstractSetelah mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil selama 3 dasawarsa terakhir, Indonesia dan sebagian negara Asia Tenggara dilanda krisis ekonomi. Krisis tersebut dimulai pada pertengahan tahun 1997 dan berdampak pada seluruh sektor dan pelaku ekonomi tak terkecuali pada industri perbankan. Hal tersebut terjadi karena jatuhnya nilai tukar rupiah, hutang luar negeri yang tidak terlindungi dari risiko perubahan nilai tukar dan beban biaya bunga yang sangat tinggi. Terlebih lagi tingkat modal yang relatif rendah, mismatch jatuh tempo asset dan pinjaman yang menyebabkan krisis likuiditas pada sektor perbankan. Menghadapi situasi krisis yang sedemikian berat maka pemerintah dituntut untuk mengambil upaya dan kebijakan guna mendorong pemulihan kegiatan perekonomian nasional dan memperoleh kestabilan di segala sektor ekonomi, khususnya industri perbankan. Dalam rangka memperbaiki kondisi kesehatan perbankan upaya yang dilakukan pemerintah adalah melakukan kebijakan restrukturisasi atau penyehatan perbankan secara nasional. Yang kemudian melakukan rekapitalisasi perbankan berdasarkan penelitian dan penilaian keuangan (due dilligence). Di antara bank yang menjalani program restrukturisasi tersebut, Bank Rakyat Indonesia merupakan bank pemerintah yang melakukan program rekapitalisasi, yakni penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal Bank Rakyat Indonesia. Permasalahannya adalah bagaimana perkembangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui suatu analisis finansial (analisis laporan keuangan) dilihat dari sebalum dan sesudah restrukturisasi. Dari permasalahan tersebut kemudian dianalisa melalui sebuah penelitian dengan menggunakan Metode CAMEL (capital, asset, management, earning, dan liquidity). Mengacu pada SK Dir BI No. 30 /11/ KEP / DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Selain digunakan rata-rata ukur geometrik. Hasil yang dicapai dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengalami perkembangan dalam kinerja keuangannya setelah mengikuti program restrukiurisasi perbankan. Dilihat dari tingkat kesehatan berdasarkan metode CAMEL PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) secara umum mengalami perkembangan atau peningkatan selama tahun 1998 - 2002, dan bila diukur dengan rata-rata ukur geometrik dilihat dari aspek pemodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas dan likuiditas juga meningkat yang terbukti dari perolehan nilai positif ( +) di semua aspek. Peningkatan ini membuktikan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) semakin baik dalam pengendalian dan pengelolaan risiko (risk management) maupun aset-asetnya sehingga bank dapat menekan potensi kerugian dan dapat terus meningkatkan kinerja tiap tahunnya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Perkembangan Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)en_US
dc.subjectSebelum dan Pasca Restrukturisasien_US
dc.titleAnalisis Perkembangan Kinerja Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Sebelum dan Pasca Restrukturisasien_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record