Show simple item record

dc.contributor.authorBillfa Sangputro, 00311457
dc.date.accessioned2019-09-19T06:13:17Z
dc.date.available2019-09-19T06:13:17Z
dc.date.issued2004-09-16
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/15582
dc.description.abstractDalam penelitian ini dijabarkan mengenai kultur perusahaan. Dimana kultur merupakan bagian dari kehidupan manusia, setiap ada bentuk kelompok dalam kehidupan manusia untuk jangka waktu tertentu pasti akan terbentuk kultur. Dasar teori mengenai kultur yang dipakai dalam penelitian ini, menggunakan penjabaran dari jenis-jenis kultur perusahaan dari Harrison. Adapun jenis-jenis kultur perusahaan yaitu kultur kekuasaan, kultur peran, kultur dukungan, dan kultur prestasi. Jenis-jenis kultur perusahaan tersebut nantinya akan dicari yang terbentuk secara dominan dalam perusahaan. Kemudian dari kultur perusahaan yang dominan akan ditinjau pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan, kemudian jenis-jenis kultur perusahaan yang ada akan dinilai satu persatu pengaruhnya terhadap prestasi kerja sehingga dapat menjadi pertimbangan apakah kultur yang terbentuk secara dominan dalam perusahaan sudah efektif ditinjau dari prestasi kerja karyawan. Peninjauan prestasi kerja karyawan dinilai menjadi tiga bagian variabel prestasi kerja yaitu kualitas kerja karyawan, kuantitas kerja karyawan, dan presensi karyawan. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini yaitu menjawab rumusan masalah, digunakan metode penelitian secara kualitatif dan secara kuantitatif. J enis kultur perusahaan yang dominan dalam perusahaan akan dapat dinilai dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden. Cara penilaiannya yaitu dengan merata­rata keseluruhan pertanyaan masing-masing variabel, dan rata-rata hasil jawaban responden masing-masing variabel dicari yang paling besar dan dinyatakan terbentuk dominan dalam perusahaan. Kemudian digunakan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas yaitu kultur perusahaan terhadap variabel terikat yaitu prestasi kerja. Setelah diketahui koefisien regresinya, akan dapat dihitung korelasi bergandanya untuk mengetahui nilai r², nilai r² ini akan berada pada interval -1 ≤ r² ≤ 1, apabila r² = 1 atau mendekati berarti hubungan antara kultur perusahaan dengan prestasi kerja kuat dan positif, bila r² = -1 atau mendekati berarti hubungan antara kultur perusahaan dengan prestasi kerja adalah kuat dan tetapi negatif, sedang bila r² = 0 atau mendekati berarti hubungan antara kultur perusahaan dengan prestasi kerja lemah atau tidak ada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kultur peran terbentuk secara dominan dalam perusahaan, dan kultur peran tersebut berpengaruh terhadap prestasi kerja secara kuat dan positif. Walaupun kultur peran berpengaruh terhadap prestasi kerja secara kuat dan positif, ternyata kultur prestasi pengaruhnya terhadap prestasi kerja lebih kuat dari pada kultur peran dan kultur-kultur lainnya. Hal tersebut berarti untuk mencapai prestasi kerja secara optimal perlu dikembangkan kultur prestasi dalam perusahaan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Kultur Perusahaanen_US
dc.subjectPrestasi Kerja Karyawanen_US
dc.subjectPerusahaan Dagang Singapura di Wonosoboen_US
dc.titlePengaruh Kultur Perusahaan terhadap Prestasi Kerja Karyawan studi pada Perusahaan Dagang Singapura di Wonosoboen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record