dc.contributor.author | Effendi, Khoiron | |
dc.date.accessioned | 2019-09-04T06:56:30Z | |
dc.date.available | 2019-09-04T06:56:30Z | |
dc.date.issued | 2004 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/15013 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori asimetri infonnasi tentang fenomena underpricing yang sering terjadi pada penerbitan saham perdana perusahaan atau Initial Public Offering (IPO). Teori ini menyatakan bahwa semakin besar asimetri infonnasi, semakin besar pula tingkat underpricing yang terjadi. Monitoring, pengawasan, regulasi dan penyebaran infonnasi yang relevan terhadap public yang ketat akan menyebabkan asimetri informasi menjadi lebih kecil. Kecilnya asimetri informasi akan menekan tingkat ex-cante uncertainty yang diwakili oleh proksi-proksi (After market return dan Kebalikan dari gross proceed) akan menjadi lebih kecil. Kecilnya tingkat ex-cante uncertainty akan menyebabkan tingkat underpricing yang terjadi juga akan lebih kecil. Perusahaan keuangan yang merupakan sektor yang diatur (regulated firms) yang mengalami monitoring dan pengawasan yang lebih ketat dibandingkan dengan perusahaan non-keuangan yang merupakan sektor yang tidak diatur (non-regulated firms). Dengan demikian apabila dikaitkan dengan teori asimetri informasi, dihipotesakan tingkat ex-cante uncertainty dan underpricing perusahaan keuangan akan lebih kecil dibandingkan tingkat excante uncertainty dan underpricing dengan perusahaan non-keuangan.
Sampel dari penelitian ini yaitu 84 perusahaan yang memenuhi kriteria dari 89 perusahaan yang melakukan IPO dalam periode 1999 - 2003 di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Hasil dari penelitian ini berhasil menunjukkan adanya gejala underpricing yang terjadi pada penerbitan saham perdana baik di perusahaan keuangan maupun perusahaan non-keuangan secara signifikan. Akan tetapi penelitian ini tidak berhasil menunjukkan adanya perbedaan tingkat ex-cante uncertainty dan underpricing antara perusahaan keuangan dibandingkan dengan perusahaan non-keuangan secara signifikan. Artinya tingkat ex-cante uncertainty dan underpricing perusahaan keuangan akan lebih kecil secara signifikan dibandingkan dengan tingkat ex-cante uncertainty dan underpricing perusahaan non-keuangan tidak terbukti. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Analisis Perbandingan Underpricing | en_US |
dc.subject | Penerbitan Saham Perdana | en_US |
dc.subject | Perusahaan Keuangan | en_US |
dc.subject | Non-Keuangan | en_US |
dc.subject | Bursa Efek Jakarta | en_US |
dc.subject | Initial Public Offering (IPO) | en_US |
dc.subject | Underpricing | en_US |
dc.subject | After Market Volatility | en_US |
dc.subject | Gross Proceed | en_US |
dc.subject | Ex-cante Uncertainty | en_US |
dc.subject | Asimetri informasi | en_US |
dc.title | Analisis Perbandingan Underpricing Penerbitan Saham Perdana Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan di Bursa Efek Jakarta | en_US |