Show simple item record

dc.contributor.authorDewi, Sandra Kartika
dc.date.accessioned2019-08-29T04:33:16Z
dc.date.available2019-08-29T04:33:16Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/14975
dc.description.abstractLatar belakang penulisan ini adalah terjadinya perubahan status badan hukurn perusahaan kereta api dari perusahaan umum (Perurnka) menjadi perusahaan perseroan (PT.KAI (Persero )). Adanya perubahan status badan hukum tersebut mernpunyai kontribusi yang cukup besar dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan kereta api dalam pengelolaan asset, hutang dan rnodalnya, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pos-pos neraca, laporan rugi laba dan perubahan ekuitas. Dasar penelitian ini adalah menguji apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan dalarn perusahaan kereta api antara sebelum dan setelah perubahan status badan hukum dari perusahaan urnum menjadi perusahaan perseroan. Standar pengukuran kinerja keuangan perusahaan BUMN tersebut mengacu pada Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-1 OO/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan. Penilaian tersebut terdiri dari 8 indikator yaitu Imbalan Kepada Pemegang Saham (ROE), Imbalan Investasi (ROI), Rasio Kas, Rasio Lancar, Collection Periods, Perputaran Persediaan, Perputaran Total Assets, dan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva dengan total bobot skor maksirnal 50 untuk perusahaan Infrastruktur. Selanjutnya penelitian ini mengolah data historis yang tersedia dalam laporan keuangan per 31 Desember dari tahun 1994 sampai tahun 2002. Untuk menguji hipotesa, digunakan metode Time Series Analysis dan uji statistik yaitu Paired Sample T Test (uji t untuk dua sample yang berpasangan), Wilcoxon 's Signed Rank Test (uji peringkat bertanda wilcoxon). Time Series digunakan untuk melihat kecenderungan atau trend dan memperhalus fluktuasi yang terjadi dalam tahun data, Paired Sample T Test dalam kasus ini digunakan untuk uji signifikansi. Sedangkan Wilcoxon 's Signed Rank Test digunakan untuk uji hipotesa dengan rnenguji perbedaan antara sebelum dan setelah perubahan status badan hukurn perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio-rasio aktivitas begerak semakin efektif namun tidak signifikan, sedangkan rasio solvabilitas mengalami peningkatan dan signifikan dengan a 5%, selama perusahaan berada dalarn periode PT. KAI (Persero ). Sedangkan pengujian hipotesa menggunakan uji Wilcoxon diperoleh Z hitung -1,260 (Z didasarkan pada rangking yang positif) atau lebih kecil dari Z tabel -1,645 dengan a 5%. Dengan dernikian Ho yang rnenyatakan bahwa "tidak ada perbedaan kinerja keuangan PT. KAI (Persero) antara sebelum dan sesudah perubahan status badan hukum perusahaan menjadi perusahaan perseroan" diterima. Bobot skor keseluruhan yang diperoleh atas dasar penilaian menurut Keputusan Mentri BUMN No:KEP-100/MBU/2002 juga tidak rnengindikasikan peningkatan tingkat kesehatan perusahaan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi Kinerja Keuanganen_US
dc.subjectPT. Kereta Api (Persero)en_US
dc.subjectPerubahan Statusen_US
dc.subjectBadan Hukum Perusahaan Menjadi PT (Persero)en_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Keuangan PT. Kereta Api (Persero) sebelum dan Setelah Perubahan Status Badan Hukum Perusahaan Menjadi PT (Persero)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record