Analisis Faktor- Faktor Motivasi Konsumen Menjadi Nasabah Bank Syari'ah Mandiri (Studi Kasus pada Bank Syari'ah Mandiri Cabang Yogyakarta)
Abstract
Perkembangan peradaban dan pola kehidupan kian kompleks. Cendekiawan
muslim semakin "pro-inventifdan pro-inovatif (tidak cukup lagi hanya sekedar proaktif)"
dalam membumikan /Al-Qur'an dan mengkinikan Sunnah Rasul. Sebagai
umat Islam, wajar bila kita mempunyai ideologi yang islami dan melakukan
aktivitas-aktivitas ekonomi sesuai dengan aturan dan kaidah Islam. Kritik utama
ekonomi islami terhadap ilmu ekonomi konvensional adalah kecenderungan bebas
nilai (value free) sehingga muncullah perbankan bersifat syariah. Keberadaan bank
syariah semakin jelas dan kuat dari segi landasan hukum kelembagaannya maupun
landasan operasional syariahnya dengan diberlakukannya UU No.10 Tahun 1998.
Dengan kekuatan hukum ini berarti bank dengan sistem syariah mempunyai
kesempatan yang sama dengan bank konvensional untuk melakukan transaksi bisnis
dalam dunia perbankkan nasional. Hal ini semakin diperkuat dengan dikeluarkannya
fatwa oleh Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) padatanggal
17 Desember 2003 yang memutuskan bahwa bunga bank termasuk riba, dan riba
termasuk haram. Namun fatwa bunga bank haram itu masih menimbulkan pro dan
kontra di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor
motivasi konsumen menjadi nasabah bank syariah yang dalam penelitian ini
memilih Bank Syariah Mandiri sebagai lokasi penelitian, juga mengetahui faktor
yang paling dominan dalam mempengaruhi motivasi nasabah, serta mengetahui
apakah terdapat perbedaan motivasi ditinjau berdasarkan karakteristik nasabah.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan
menggunakan metode judgment sampling. Kuesioner penelitian menggunakan
bentuk pertanyaan berstruktur (tertutup) yang dilakukan dengan cara membagi
langsung kepada responden. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah analisis
Statistik dengan melakukan uji anova dan uji chi square (X²).
Uji anova menyimpulkan bahwa perbedaan rata-rata nilai skor minat nasabah
terhadap faktor motivasi berbeda nyata, dan diketahui bahwa faktor yang paling
dominan dalam membentuk motivasi nasabah adalah faktor agama dengan skor
sebesar 4,43. Uji chi square menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan berdasarkan tingkat pendidikan terhadap faktor pelayanan dengan nilai X²
hitung = 53,145 > X² tabel = 16,919 dan terhadap sistem bagi hasil dengan nilai X²
hitung = 54,375 > X² tabel = 16,919.
Collections
- Management [4527]