Motivasi Beli Konsumen terhadap Rokok Filter Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta
Abstract
Kondisi perekonomian Indonesia secara garis besar memang belum benar-benar
pulih sejak terjadi krisis moneter sekitar tujuh tahun yang lalu, hal ini bisa
dilihat dari subsidi BBM yang terus dikurangi sehingga harga BBM naik yang
secara tidak langsung diikuti dengan kenaikan beberapa harga bahan pokok.
Namun, munculnya beberapa merk rokok baru di Indonesia menjadi indikasi
bahwa ada peningkatan daya beli masyarakat Indonesia pada umumnya.
Dengan indikasi seperti ini, berarti peluang bisnis dalam usaha rokok lebih
terbuka, tinggal bagaimana kepekaan pelaku bisnis pada usaha rokok
memanfaatkan, memperebutkan dan mempertahankan peluang bisnis yang ada,
hal ini biasanya ditandai dengan munculnya variasi-variasi baik dari kemasan,
bentuk, warna, rasa, ukuran dengan inovasi terbaru.
Motivasi, kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat
memotivasi seseorang untuk bertindak pada saat tertentu sehingga perlu
mendapat sebuah motivasi. Sejalan dengan hal tersebut menjadikan motivasi
sebagai sebuah keadaan yang perlu untuk mendapat perhatian. Motif manusia
dalam melakukan pembelian secara umum dapat dibedakan menjadi: motif
pembelian primer, motif selektif, motif rasional dan motif emosional. Motif
pembelian primer merupakan motif yang menimbulkan perilaku membeli
terhadap kategori-kategori umum pada suatu produk. Motif pembelian selektif
adalah motif yang mempertimbangkan hal-hal seperti model dan merk dari kelas-kelas
produk. Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan
mengenai fungsi dan kualitas yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada
konsumen. Berbeda dengan motif rasional, motif emosional cenderung
merupakan kebalikan dari motif rasional karena didalamnya konsumen
sepenuhnya hanya mempertimbangkan faktor perasaan dalam hal membeli
produk yang diinginkan.
Data penelitian ini adalah data primer yang berasal dari kuisioner yang diisi
oleh 100 responden. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan uji beda
Kruskal-Wallis, setelah data didapatkan maka diketahui bahwa motivasi
berdasarkan daerah asal, dari 12 pertanyaan yang diajukan kepada responden
ternyata ada 2 pertanyaan yang mengindikasikan bahwa ada perbedaan motivasi,
yaitu pertanyaan ke 6 dan 12.
Selanjutnya, mengacu pada analisis data dan pembahasan, disarankan pada
produsen rokok Indonesia agar lebih memperhatikan cita rasa rokok filter dan
menyeimbangkan perhatian dan pengembangan produk kepada konsumen baik di
daerah perkotaan maupun pedesaan.
Collections
- Management [4527]