SEJARAH KEHUMASAN DI INDONESIA (ANALISIS HISTORIS PADA MASA ORDE BARU DAN REFORMASI)
View/ Open
Date
2019-02-19Author
CITRA KHARIMANINGTYAS WIDANI, 14321081
Metadata
Show full item recordAbstract
Dengan sejarah, manusia menjadi lebih sadar akan kejadian yang terjadi di masa lalu,
sehingga mereka dapat membuat pilihan dan mempertimbangkan pendapat. Sejarah
hubungan masyarakat di masa Orde Baru dan reformasi menjadi sangat menarik untuk
diketahui karena Sistem pemerintahan masa lalu dan sekarang sangat berbeda. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat bagaimana sejarah hubungan masyarakat di perusahaan,
pemerintahan, dan politik serta perbedaan antara era Soeharto sampai sekarang.
Humas di 3 sektor tersebut memiliki cara kerja yang cukup berbeda. Humas di
perusahaan secara tidak langsung melakukan kegiatan penjualan, sedangkan di
pemerintahan lebih berfokus pada membangun kepercayaan masyarakat luas, dan Humas
politik juga demikian, terlebih lagi tahun ini merupakan tahun politik, dimana kampanye
menjadi salah satu kegiatan konsultan/ humas politik.
Metode yang digunakan adalah analisis historis, pengumpulan data dilakukan
melalui file tertulis seperti majalah, buku, dan surat kabar, juga wawancara dengan praktisi,
akademisi, dosen, dan jurnalis yang telah bekerja sejak orde baru. Kemudian melakukan
analisis data yang telah dikumpulkan dan kemudian ditulis hasilnya secara deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada masa orde baru praktik Humas belum
dilakukan secara optimal di ketiga sektor tersebut, salah satunya dikarenakan sistem
pemerintahan otoriter yang kemudian berpengaruh pada sistem komunikasi. Di Orde Baru
hanya perusahaan multinasional yang telah menjalankan praktik humas secara optimal.
Humas Pemerintahan pada masa Orde Baru hanya dijadikan sebagai “penyambung lidah”
dimana humas belum memiliki wewenang dalam mengambil keputusan. Begitu pula humas
politik, dikarenakan partai politik yang berjumlah sedikit serta hanya orang-orang yang
dekat dengan penguasalah yang dapat mencalonkan diri sebagai calon legislatif,
menyebabkan fungsi humas belum berjalan baik pada sektor ini.
Di era reformasi, para petinggi perusahaan, pemerintah, serta politik telah
menyadari pentingnya hubungan masyarakat, karena sistem pemerintahan telah banyak
berubah, sehingga komunikasi sudah dapat dilakukan secara 2 arah. Perkembangan
tehnologi, perilaku masyarakat, serta kebebasan mengutarakan pendapat menjadi
pertimbangan dalam mengikutsertakan humas. Di era ini kerja humas menjadi semakin
kompleks, hard skill serta soft skill perlu dimiliki oleh seorang praktisi humas.
Collections
- Communication [943]