Show simple item record

dc.contributor.advisorMiftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D.,
dc.contributor.authorMUHAMMAD ALFATHLI, 14 511 108
dc.date.accessioned2019-03-14T01:15:08Z
dc.date.available2019-03-14T01:15:08Z
dc.date.issued2019-03-01
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/14001
dc.description.abstractReclaimed Asphalt Pavement (RAP) adalah campuran aspal yang biasa digunakan untuk bahan urugan bahkan menjadi limbah. Material RAP yang sudah tidak terpakai dimanfaatkan kembali untuk penambahan material perkerasan baru agar meminimalisir penggunaan aspal dan agregat baru dengan bahan peremaja minyak goreng bekas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak goreng bekas sebagai bahan peremaja RAP pada campuran aspal bergradasi Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 terhadap karakteristik Marshall, IRS, ITS, cantabro, dan permeabilitas. Penelitian ini dimulai dari pemeriksaan karakteristik material RAP untuk mengetahui kadar aspal yang terkandung di dalam material RAP, selanjutnya menentukan Kadar Aspal Optimum (KAO) tiap variasi kadar peremaja 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. Pemeriksaan selanjutnya adalah karakteristik Marshall, IRS, ITS, Cantabro, dan permeabilitas. Pedoman yang digunakan sebagai standar adalah Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 dan Bina Marga Tahun 1987. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan pada nilai stabilitas campuran RAP-aspal baru bergradasi SMA 0/11 seiring bertambahnya kadar peremaja minyak goreng bekas hingga kadar 8% sebesar 1041,97 Kg. Nilai flow mengalami peningkatan seiring bertambahnya kadar peremaja dari kadar 0% hingga 8%. Nilai MQ juga mengalami penurunan sama seperti nilai stabilitas. Nilai IRS dengan kadar peremaja 4% dan 6% memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 untuk nilai IRS ≥ 90% yaitu 92,77% dan 94,98% , sedangkan pada kadar peremaja 0%, 2% dan 8% tidak memenuhi persyaratan yaitu 73,50%, 89,97%, dan 89,55%. Nilai ITS mengalami peningkatan dari kadar 0% hingga 4% yaitu dengan nilai 33,60Kg/cm2 kemudian menurun hingga kadar 8% dengan nilai 24,91%. Nilai Cantabro mengalami penurunan dari kadar 0% hingga 4% sebesar 5,19% kemudian meningkat hingga kadar peremaja 8% sebesar 9,20% dan penambahan variasi kadar peremaja minyak goreng bekas terhadap nilai ITS memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga 2010 yaitu ≤ 20%. Nilai Permeabilitas pada kadar peremaja 0% hingga 2% mengalami penurunan dengan nilai 5,2 x 10-4 cm/detik dan meningkat sampai kadar peremaja 4% dengan nilai 9,5 x 10-4 cm/detik. Hasil pengujian menyeluruh mengenai pengaruh minyak goreng bekas sebagai bahan peremaja RAP pada campuran aspal bergradasi SMA 0/11 direkomendasikan menggunakan kadar peremaja sebesar 3% saja untuk menghasilkan campuran yang masih stabil dan tidak getas saat menerima beban.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectReclaimed Asphalt Pavement (RAP)en_US
dc.subjectMinyak Goreng Bekasen_US
dc.subjectSplit Mastic Asphalten_US
dc.titlePENGARUH MINYAK GORENG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEREMAJA RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT (RAP) TERHADAP CAMPURAN ASPAL BERGRADASI SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) 0/11 (THE EFFECT OF WASTE COOKING OIL AS RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT (RAP) REJUVENATOR ON MIXED SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) 0/11 GRADATION)en_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record