PERBANDINGAN DESAIN STRUKTUR BALOK SEDERHANA BENTANG 50 METER MENGGUNAKAN PRESTRESSED CONCRETE TGIRDER DAN PRESTRESSED CONCRETE BOX GIRDER (COMPARATION BETWEEN T AND BOX GIRDER OF SIMPLE BEAM PRESTRESSED CONCRETE WITH 50 METER SPAN)
View/ Open
Date
2019-01-30Author
Ardwitya Wulan Suci Rahmawati, 13511280
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk mendukung distribusi lalu
lintas barang maupun manusia dan bentuk struktur ruang wilayah, sehingga pembangunan
infrastruktur memiliki dua sisi yaitu tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Konstruksi
ini sengaja dibangun agar laju transportasi menjadi lebih mudah sehingga kebutuhan setiap orang
dapat terpenuhi. Jembatan Sirnoboyo merupakan salah satu infrastuktur yang dibutuhkan untuk
jalur lintas selatan di Pacitan. Jembatan Sirnoboyo pada awalnya di bangun pada tahun 2015
dengan menggunakan prestressed concrete I girder dan standar pembebanan (RSNIT-02-2005).
Pada tugas akhir ini struktur atas jembatan Jembatan Sirnoboyo Pacitan di desain ulang
dengan menggunakan 2 jenis balok prategang, yaitu prestressed concrete T girder dan prestressed
concrete box girder penampang trapesium. Perencanaan struktur atas jembatan Sirnoboyo Pacitan
dilakukan dengan cara analisis bentang balok sederhana bentang 50 meter, dengan bantuan
program SAP 2000 V.11 untuk perhitungan slab lantai jembatan. Peraturan yang digunakan dalam
analisis ini yaitu Peraturan Standar Pembebanan jembatan (SNI 1725:2016), Perencanaan Struktur
Beton untuk Jembatan (RSNIT-12-2004) dan Standar Perencanaan Gempa untuk Jembatan (SNI
2833-2008). Hasil akhir perencanaan digambar menggunakan program AutoCAD. Perbandingan ke
dua balok prategang ini menggunakan parameter berupa luas penampang dan jumlah tendon
dengan jumlah jumlah strans tiap tendon yang sama.
Hasil dari desain prestressed concrete T girder meliputi luas penampang sebesar 9,452
m2, jumlah tendon rencana yaitu 20 buah ,jumlah strands pakai yaitu 800 buah, kehilangan gaya
prategang 28,83 % dan lendutan sebesar 0,05347 m. Sedangkan hasil dari desain prestressed
concrete box girder meliputi luas penampang sebesar 12,289 m2, jumlah tendon rencana yaitu 24
buah, jumlah strands pakai 960 buah, kehilangan gaya prategang 26,8% dan lendutan sebesar
0,0165 m. Dari parameter perbandingan yang sudah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa
prestressed concrete T girder relatif lebih efektif digunakan untuk bentang 50 m pada desain
struktur atas Jembatan Sirnoboyo.
Collections
- Civil Engineering [4192]