Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Fajriyanto M.T
dc.contributor.authorLovita Afrizstantia, 14512242
dc.date.accessioned2019-01-22T03:58:14Z
dc.date.available2019-01-22T03:58:14Z
dc.date.issued2018-12-21
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13070
dc.description.abstractKota Batam telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan semakin padat. Dan dikarenakan itu semakin padatnya sebuah kota makanya semakin terbatasnya lahan yang tidak setara dengan pertumbuhan penduduk, pembangunan dikota semakin meningkat dan keseimbangan ekonomi. Kawasan padat pemukiman salah satunya ialah di Kampung Bengkong Sadai, Kecamatan Bengkong adalah kawasan padat penduduk yang mayoritas nya adalah warga berpenghasilan menengah kebawah. Kawasan ini merupakan sebuah kawasan di pinggiran kota dan memasuki ke dalam perairan laut China. Adanya aliran sungai yang mengalir dari arah laut China selatan yang dimana ketika pada musim hujan akan mengalami peningkatan ketinggian air yang membuat aliran datar terkena imbasnya, dan pada musim kemarau aliran sungai akan surut dan kering pada area pemukiman, dan juga bantaran Sungai Laut Cina Selatan ini dapat di jadikan potensi wisata di daerah Bengkong Sadai selain itu dapat meningkatakan faktor ruang terbuka hijau yang dimana masih kurang berkembang serta tertata dari segi ruang terbuka hijaunya sehingga dilingkungan Bengkong terlihat kumuh. Maka dari itu perancangan ini bertujuan untuk merancang permukiman di bantaran Sungai Luat Cina Selatan menjadi sebuah kampung vertikal yang menerapkan kriteria Green Architecture, metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan variabel yang didapatkan dari data sekunder beruapa literatur yang diantaranya adalah Pengolahan lahan hijau, respon terhadap iklim, respon terhadap penghuni atau masyarakat sekitar dan pengolahan pinggiran bantaran sungainya. Adapaun hasil dari rancangan kampung vertikal ini yaitu pengolahan lahan 13.400 m2 untuk area landscape dan area hijau, kemudian merancang bangunan kampung vertikal dengan mempertimbangan sisi orientasi titik matahari, arah angin, dan view terhadap aliran sungai serta lingkungan sekitar. dari segi kebutuhan hunian yang berjumlah 74 unit dengan jumlah KK 74 dan memiliki bangunan tambahan berupa food court yang berfungsi sebagai tempat untuk meningkatan potensi makanan laut nya serta pengolahan bantaran sungai berupa riverwalk, dan ruang publik yang melengkapi kawasan kampung vertikal.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKampung Vertikalen_US
dc.subjectPemukimanen_US
dc.subjectGreen Architectureen_US
dc.titleKampung Vertikal pada Pemukiman Padat di Kawasan Bengkong Sadai dengan pendekatan Green Architecture Vertical Kampoeng in High Density Settlements at Bengkong Sadai Area With Green Architecture Approachen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record