Show simple item record

dc.contributor.authorPurwadi
dc.date.accessioned2018-12-20T02:56:25Z
dc.date.available2018-12-20T02:56:25Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/12216
dc.description.abstractBangunan Sipil dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian diatas tanah (Upperstructure) dan bagian dibawah tanah (Substructure). Bagian Upperstructure adalah seluruh bagian struktur dari bangunan yang ada diatas permukaan tanah Bagian Substructure, yaitu segala bagian bangunan yang ada didalam atau dibawah tanah, yakni pondasi tempat sehuruh bangunan itu bertumpu. Dua kriteria yang harus dipenuhi oleh pondasi yang baik adalah daya dukung yang cukun dan penurunan tanah (settlement) yang tidak membahayakan bangunan. Oleh karena itu diperhatikan pengenalan dan penguasaan dari sifat laku (behavior) dari tanah. Tanah harus memenuhi persyaratan kualitas baik secara fisik maupun teknis. Namun tidak semua tanah dalam keadaan aslinya memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan. Sifat tanah lempung dan lanau yang kurang baik dengan kekuatannya yang rendah dan pengembangan yang cukup besar, maka diperlukan usaha perbaikan sifat-sifat fisik dan sifat-sifat mekanis tanah untuk mencapai persyaratan teknis tertentu. Cara ini dikenal dengan Stabilisasi Tanah yakni dengan menambahkan bahan aditif kapur karbid pada tanah berbutir halus sehingga tanah memenuhi persyaratan sebagai pendukung konstruksi bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari klasifikasi jenis tanah Pekalongan, mengetahui pengaruh penambahan kapur karbid terhadap kual geser tanah dan mencari persentase maksimum penambahan kapur karbid. Variasi kadar Kapur Karbid 1.5% - 10% yang kemudian digunakan untuk menganalisis daya dukung tanah dengan menggunakan teori Vesic. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tanah Pekalongan termasuk dalam kelompok OL dengan nama lanau organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas sedang berdasarkan sistem Klasifikasi Tanah Unified. Sedangkan menurut sistem klasijikasi USCS tanah Pekalongan digolongkan dalam lempung kelanauan. Berdasarkan data yang diperoleh pengaruh penambahan kapur karbid terhadap tanah berbutir halus asal Pekalongan, Jawa Tengah menyebabkan meningkatnya nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah. Untuk Uji Triaksial UU hasil persentase optimum pada variasi 1.5% dan lama pemeraman 14 hari didapat nilai c = 064 kg/cm² dan Ø = 39, 72° sedangkan untuk Uji Tekan Bebas penambahan kapur karbid sebesar 4.3% dan lama pemeraman 14 hari nilai c = 1.101 kg/cm² dan Ø = 39° Analisis daya dukung tanah menunjukkan bahwa variasi kapur karbid 45% dengan pemeraman 14 hari memberikan nilai kuat dukung tanah maksimum sebesar 2114.816 t/m² dari tanah asli sebesar 59.1741 t/m². Terjadi kesamaan ukuran pondasi untuk variasi 3% - 10% karena memiliki ukuran pondasi dibawah 1 meter sehingga diambil minimum 1 meter. Penghematan dimensi pondasi sebesar 75%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Pengaruhen_US
dc.subjectPencampuran Bahan Aditifen_US
dc.subjectKapur Karbiden_US
dc.subjectTanah Berbutir Halusen_US
dc.subjectBawah Dasar Pondasi Bangunanen_US
dc.subjectDimensi Pondasien_US
dc.subjectMetode VESICen_US
dc.subjectStabilisasi Tanahen_US
dc.subjectKuat Dukung Tanahen_US
dc.subjectPondasien_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Pencampuran Bahan Aditif Kapur Karbid pada Tanah Berbutir Halus di Bawah Dasar Pondasi Bangunan terhadap Dimensi Pondasi dengan Metode VESICen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record