dc.description.abstract | Bangunan Sipil dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian diatas tanah
(Upperstructure) dan bagian dibawah tanah (Substructure). Bagian Upperstructure
adalah seluruh bagian struktur dari bangunan yang ada diatas permukaan tanah
Bagian Substructure, yaitu segala bagian bangunan yang ada didalam atau dibawah
tanah, yakni pondasi tempat sehuruh bangunan itu bertumpu. Dua kriteria yang harus dipenuhi oleh pondasi yang baik adalah daya dukung yang cukun dan
penurunan tanah (settlement) yang tidak membahayakan bangunan. Oleh karena itu diperhatikan pengenalan dan penguasaan dari sifat laku (behavior) dari tanah.
Tanah harus memenuhi persyaratan kualitas baik secara fisik maupun teknis.
Namun tidak semua tanah dalam keadaan aslinya memenuhi persyaratan kualitas
yang diinginkan. Sifat tanah lempung dan lanau yang kurang baik dengan
kekuatannya yang rendah dan pengembangan yang cukup besar, maka diperlukan
usaha perbaikan sifat-sifat fisik dan sifat-sifat mekanis tanah untuk mencapai
persyaratan teknis tertentu. Cara ini dikenal dengan Stabilisasi Tanah yakni dengan
menambahkan bahan aditif kapur karbid pada tanah berbutir halus sehingga tanah
memenuhi persyaratan sebagai pendukung konstruksi bangunan. Tujuan dari
penelitian ini adalah mencari klasifikasi jenis tanah Pekalongan, mengetahui
pengaruh penambahan kapur karbid terhadap kual geser tanah dan mencari
persentase maksimum penambahan kapur karbid. Variasi kadar Kapur Karbid 1.5% - 10% yang kemudian digunakan untuk menganalisis daya dukung tanah dengan menggunakan teori Vesic.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tanah Pekalongan termasuk dalam
kelompok OL dengan nama lanau organik dan lempung berlanau organik dengan
plastisitas sedang berdasarkan sistem Klasifikasi Tanah Unified. Sedangkan menurut sistem klasijikasi USCS tanah Pekalongan digolongkan dalam lempung kelanauan.
Berdasarkan data yang diperoleh pengaruh penambahan kapur karbid terhadap
tanah berbutir halus asal Pekalongan, Jawa Tengah menyebabkan meningkatnya
nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah. Untuk Uji Triaksial UU hasil persentase
optimum pada variasi 1.5% dan lama pemeraman 14 hari didapat nilai c = 064
kg/cm² dan Ø = 39, 72° sedangkan untuk Uji Tekan Bebas penambahan kapur karbid
sebesar 4.3% dan lama pemeraman 14 hari nilai c = 1.101 kg/cm² dan Ø = 39°
Analisis daya dukung tanah menunjukkan bahwa variasi kapur karbid 45% dengan
pemeraman 14 hari memberikan nilai kuat dukung tanah maksimum sebesar
2114.816 t/m² dari tanah asli sebesar 59.1741 t/m². Terjadi kesamaan ukuran
pondasi untuk variasi 3% - 10% karena memiliki ukuran pondasi dibawah 1 meter
sehingga diambil minimum 1 meter. Penghematan dimensi pondasi sebesar 75%. | en_US |