Analisis Pengaruh Pencampuran Fly Ash dengan Tanah Butir Halus Dibawah Dasar Pondasi Bangunan terhadap Dimensi Pondasi dengan Metode Ohsaki
Abstract
Tanah mempunyai peranan yang sangat penting dalam pekerjaan Teknik
Sipil baik sebagai bahan konstruksi maupun pendukung beban. Pada saat berada
di lapangan sering dijumpai kondisi tanah yang tidak memenuhi kualitas persyaratan
fisik maupun teknis.
Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah tanah berbutir halus
dari Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, sedangkan bahan stabilisasi yang
digunakan untuk memperbaiki kondisi fisik maupun teknik tanah, berasal dari limbah
sisa pembakaran batu bara PT. APAC INTI CORPORA, Semarang, dengan variasi
kadar Fly Ash yaitu 2%, 4% ,6%, 8%, 10% dan 12% terhadap berat kering tanah.
Untuk perhitungan daya dukung tanah menggunakan metode Ohsaki. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tanah, berdasrkan sifat fisik dan mekanis,
pengaruh penambahan Fly Ash serta membandingkan dimensi pondasi dangkal pada
tanah asli daerah Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, dengan tanah yang dicampur
Fly Ash.
Hasil pengujian untuk tanah asli menunjukkan bahwa sampel tanah termasuk
dalam golongan lempung organik dengan plastisitas tinggi (CH) sesuai dengan
sistem klasifikasi tanah Unified, tanah lempung berlanau (silty Clay) berdasarkan
USCS, serta dikelompokkan dalam A-7-6 (26) berdasarkan klasifikasi ASSHTO. Dari
data yang didapat, menunjukan bahwa pengaruh penambahan Fly Ash menyebabkan
terjadinya penigkatan sudut geser dalam dan kohesi. Pada analisis daya dukung
tanah untuk kadar Fly Ash 10% dengan pemeraman 3 hari memberikan nilai kuat
dukung maksimum qu sebesar 847,94 t/m² dari tanah asli qu sebesar 47,04 t/m² pada
pengujian Triaksial UU, sedangkan pada pengujian Geser Langsung, kadar sebuk
batu bara 12% dengan pemeraman 14 hari memberikan nilai kuat dukung maksimum
qu sebesar 597.37 t/m² dari tanah asli yaitu qu sebesar 4,230 t/m², pada hasil uji
Geser Langsung dan uji Triakssial memiliki kesamaan ukuran fondasi untuk variasi
Fly Ash 2% - 12% pemeraman 3 hari, 7hari danl4 hari, lebar pondasi relatif
dibawah 1 meter, sehingga diambil minimum 1 meter. Bila perbandingan luasan
pondasi diambil berdasarkan kuat dukung tanah maksimmum, maka tanah dengan
campuran Fly Ash 10% pada pemeraman 3 hari memiliki luasan pondasi sebesar 1,0
m² dari luasanfondasi tanah asli 2,56 m² atau terjadi penghematan sebesar 61,00 %.
dan 96,00% berdasarkan pengujian Geser langsung, untuk tanah dengan campuran
Fly Ash 12 %, dengan pemeraman 14 hari memiliki luasan pondasi 1,0 m² dari
luasan pondasi tanah asli 25 m².
Collections
- Civil Engineering [4192]