HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP KEJADIAN PREDIABETES DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II KABUPATEN BANTUL
Abstract
Latar Belakang: Prediabetes merupakan hiperglikemia menengah atau suatu
kondisi gula darah yang melebihi normal tetapi belum dapat dikatakan sebagai
diabetes melitus. Seseorang dengan kondisi tersebut memiliki risiko tinggi untuk
mengalami diabetes melitus tipe 2. Indonesia merupakan negara dengan
prevalensi prediabetes yang cukup tinggi. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya prediabetes, salah satunya adalah stres tetapi terdapat
penelitian yang menyebutkan bahwa stres tidak mempengaruhi terjadinya
prediabetes.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat stres
terhadap kejadian prediabetes di Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross
sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dan
responden yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 48 orang. Prediabetes
didapatkan dari hasil tes GDP dan tingkat stres didapatkan dengan kuesioner
Stressful Life Event. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan uji
Chi-Square dan analisis multivariat.
Hasil: Uji Chi-Square menunjukkan hasil p = 0,527 dan analisis multivariat 0,338
atau dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara stres
dengan kejadian prediabetes di Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul.
Begitu pula pada lingkar perut dan indeks masa tubuh.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan tingkat stres terhadap kejadian prediabetes
di Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul.
Collections
- Medical Education [2284]