Analisis Implementasi Manajemen Kampanye dalam Kampanye Anti Narkoba pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau (BNNP Riau) Divisi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Seksi Pencegahan Tahun 2017.
Abstract
Berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, di era yang modern seperti sekarang ini terdapat banyak permasalahan sosial yang sering ditemukan pada masyarakat, salah satunya yaitu penyalahgunaan narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan bahan-bahan berbahaya. Riau yang menjadi salah satu kota besar di Indonesia memiliki jumlah pengguna narkoba dan obat-obatan terlarang yang semakin banyak, terlebih dari kalangan remaja. Dari data yang diperoleh, 70 persen pengguna narkoba berasal dari kalangan pelajar baik sekolah menengah maupun mahasiswa, dan sekitar 40 persen dari orang dewasa.
Dengan melihat kenyataan demikian dan perlu adanya gerakan atau kampanye yang dilakukan pihak wewenang seperti dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau yang didalamnya terdapat divisi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk menjalankan tugas tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi manajemen kampanye dalam kampanye anti narkoba pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau (BNNP Riau) Divisi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Seksi Pencegahan tahun 2017, serta untuk memaparkan faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh Seksi Pencegahan divisi P2M BNNP Riau dalam melaksanakan kampanye anti narkoba tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Peneliti melakukan wawancara terhadap lima narasumber, dengan narasumber utama yaitu Kepala Seksi Pencegahan yang berlokasi di Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau (BNNP Riau).
Hasil dari penelitian ini adalah implementasi manajemen kampanye yang dilakukan oleh Seksi Pencegahan Divisi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) dalam melakukan kampanye atau Diseminasi Informasi P4GN dapat dikatakan sesuai dengan teori, yaitu meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan atau evaluasi. Namun pada tahap evaluasi, Seksi Pencegahan kurang melakukan survey kepada audiens kampanye anti narkoba. Pada kegiatan kampanye atau diseminasi informasi P4GN yang dilakukan oleh Seksi Pencegahan, terdapat faktor pendukung sebagai berikut : berasal dari luar/eksternal BNNP Riau yaitu masyarakat Provinsi Riau yang sudah mulai antusias terhadap kasus penyalahgunaan narkoba di Provinsi Riau. Sedangkan dari dalam/internal BNNP Riau yaitu terdapatnya kerjasama tim yang kuat antar sesama anggota dan juga anggaran yang cukup untuk melaksanakan kegiatan diseminasi informasi P4GN. Dari faktor penghambat yaitu, kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan belum terdapatnya survey terhadap audiens dari media massa.
Collections
- Communication [958]