Show simple item record

dc.contributor.advisorIda Nuraini Dewi Kodrat Ninggsih, S.I.Kom., MA
dc.contributor.authorPutrindiri, 14321028
dc.date.accessioned2018-11-22T03:37:02Z
dc.date.available2018-11-22T03:37:02Z
dc.date.issued2018-10-19
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/11676
dc.description.abstractPecinan dapat dikatakan wilayah khusus yang terbentuk dari peristiwa sejarah masa lalu. Dalam kasus ini ialah pecinan Senggarang yang yang didalamnya terdapat dua etnis yang mayoritas, yakni Melayu dan Tionghoa. Toleransi antar warga yang berbeda etnis dapat dirasakan di kehidupan masyarakat kawasan sekitar Senggarang. Sebuah proses budaya dalam masyarakat secara continue berlangsung dalam nuansa damai. Mereka saling melengkapi berdasarkan peran masing – masing. Berdasarkan hal tersebut tidak dapat dipungkiri telah melahirkan sebuah varian budaya baru bernuasa hybrid. Tujuan dari peletitian ini ialah untuk melihat pembentukan budaya hibrida yang terjadi di kawasan Pecinan Senggarang serta peran komunikasi antarbudaya dalam pembentukan budaya hibrida dikawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan di kawasan Pecinan Senggarang Kota Tanjungpinang yang mayoritas warganya ialah beretnis Tionghoa dan Melayu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan metode studi kasus untuk memperoleh data yang dapat digunakan untuk meneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi, dokumentasi serta penelusuran data secara online. Teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini ialah Komunikasi Antarbudaya dan Hibridtitas Budaya. Penelitian ini menemukan berdasarkan pada interaksi antar etnis yang terjadi di Pecinan Senggarang menghasilkan budaya baru berupa budaya hybrid. Budaya hybrid yang terbentuk di Pecinan Senggarang ini terjadi pada dua unsur kebudayaan yakni pada bahasa berupa bahasa Melayu-Cina dan juga pada unsur kesenian berupa pakaian penari barongsai yang bermotif kain songket, serta bentuk bangunan rumah yakni rumah panggung dengan tata ruang mengikuti kepercayaan dari masyarakat Tionghoa.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectpecinanen_US
dc.subjectkomunikasi antarbudayaen_US
dc.subjectbudaya hibriden_US
dc.titleHIBRIDASI DI KOTA GURINDAM Pembentukan Budaya Hibrid di Kawasan Pecinan Senggarang Kota Tanjungpinangen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record