Show simple item record

dc.contributor.advisorMiftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D
dc.contributor.authorIcha Giani Hadiastari, 14511294
dc.date.accessioned2018-09-29T06:15:51Z
dc.date.available2018-09-29T06:15:51Z
dc.date.issued2018-09-10
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/10929
dc.description.abstractBanjir rob yang kerap terjadi di kawasan pesisir Indonesia menyebabkan genangan air di jalan raya. Akibatnya kondisi jalan perkerasan lentur di daerah genangan air rob banyak mengalami penurunan kinerja dan keawetan, baik tergolong dalam rusak ringan maupun rusak berat. Karena sifat air yang menekan kesegalah arah saat dibebani oleh beban lalulintas maka menyebabkan deformasi pekerasan jalan menjadi cepat rusak dan lama kelamaan akan membentuk lubang, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap alternatif baru campuran perkerasan didaerah rawan terendam genangan air laut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja campuran Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11 dengan menggunakan abu sekam padi sebagai filler pengganti, apabila terendam air laut dengan dursi 48 jam dan 96 jam. Tahap penelitian dimulai dari pemeriksaan sifat fisik material, menentukan nilai kadar aspal optimum, merendam benda uji kedalam air laut, melakukan uji Marshall, Immersion, Indirect Tensile Strength, Cantabro, dan permeabilitas. Standar yang digunakan dalam pemeriksaan sifat fisik material mengacu pada Bina Marga 2010 dan standar campuran mengacu pada spesifikasi Kimbangwil (1999). Hasil menunjukan penambahan abu sekam padi menyebabkan peningkatan nilai stabilitas dan MQ, kemudian pada kadar filler 75% dan 100% mengalami penurunan. Sedangkan nilai flow terjadi penurunan kemudian pada kadar filler 75% dan 100% mengalami peningkatan. Pada saat dilakukan perendaman air laut nilai stabilitas, flow, dan MQ mengalami penurunan. Penurunan stabilitas terbesar pada kadar filler 100% sebesar 25,07% rendaman 48 jam dan 35,51% rendaman 96 jam, nilai flow mengalami penurunan terbesar pada kadar filler 75% sebesar 16,57% rendaman 48 jam dan 18,24% rendaman 96 jam, penurunan nilai MQ terbesar pada kadar filler 25% sebesar 20,96 rendaman 48 jam dan kadar filler 50% sebesar 28,59% rendaman 96 jam. Nilai IRS meningkat sampai kadar 50% kemudian menurun kembali seiring penambahan persentase kadar filler. Lama rendaman air laut selama 0 jam, 48 jam, dan 96 jam menggunakan abu sekam padi sebagai bahan pengganti filler campuran SMA 0/11 memiliki nilai IRS kurang dari spesifikasi Asphalt Institute yaitu >75% kecuali pada kadar filler 50% yang masih masuk persyaratan dengan nilai 76,88%. Nilai ITS pada campuran SMA 0/11 yang menggunakan filler abu sekam padi mengalami penurunan dan pada saat direndam air laut nilai ITS menurun sebesar 15,06% rendaman 48 jam dan 22,09% rendaman 96 jam. Nilai Cantabro pada campuran SMA 0/11 yang menggunakan abu sekam padi dan direndam air laut mengalami persentase kehilangan berat yang meningkat. Campuran yang direndam air laut pada kadar filler 75% dan 100% kehilangan berat melebihi spesifikasi Bina Marga yaitu <20%. Permeabilitas yang menggunakan filler abu sekam padi menunjukan indikator drainase jelek. Sehingga ditarik kesimpulan kadar filler 50% campuran SMA 0/11 merupakan campuran yang paling baik dalam menahan beban pada saat terjadi genangan air laut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAbu Sekam Padien_US
dc.subjectAir Lauten_US
dc.titleKINERJA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) 0/11 DENGAN FILLER ABU SEKAM PADI AKIBAT LAMA RENDAMAN AIR LAUTen_US
dc.typeUndergraduate Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record