MANAJEMEN RISIKO PRODUKSI PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN HOUSE OF RISK (HOR) (STUDI KASUS: CV RANOTEX)
Abstract
Dalam mengoperasikan usahanya perusahaan dituntut mengeahui sejauh mana kinerja, apakah sudah mencapai target atau belum. Perusahaan juga diharuskan memiliki sistem yang baik untuk meningkatkan produktivitas agar dapat bersaing dengan kompetitornya. Menurunya produktivitas sendiri disebabkan oleh risiko yang ada pada bagian produksi. CV Ranotex merupakan perusahaan tekstil nasional. Produktivitas CV Ranotex sendiri selama kurun waktu 2017 tidak memenuhi target yang diinginkan. Pada penelitian ini, bertujuan untuk dapat mengetahui risiko apa saja yang ada pada kinerja bagian produksi dan merancang strategi penanganan guna mengurangi timbulnya sumber risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini sendiri adalah Sink’s Seven Performance Criteria untuk merancang KPI bagian produksi, Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan dan pemilihan indikator kinerja mana yang harus dilakukan perbaikan, dan House of Risk (HOR) untuk identifikasi agen risiko prioritas, serta prioritas strategi penanganan yang tepat. Hasil pada penilitian menggunakan pendekatan Sink’s Seven Performance Criteria menunjukan terdapat 3 KPI pada kriteria kinerja produktivitas, efektivitas terdapat 5 KPI, efisiensi terdapat 2 KPI, kualitas 3 terdapat 3 KPI, inovasi teradapat 2 KPI, kualitas kehidupan kerja terdapat 4 KPI, dan profitabilitas terdapat 2 KPI. Pembobotan menggunakan AHP diketahui teradapat 3 bobot indikator terbesar yang terpilih untuk dilakukan perbaikan. Hasil HOR fase 1 teridentifikasi 6 dari 28 agen risiko merupakan agen risiko prioritas. Hasil dari HOR fase 2 prioritas dari 16 strategi penanganan risiko pada agen risiko yang terpilih, 2 diantaranya adalah strategi penanganan mitigasi, dan 14 strategi penanganan preventif.
Collections
- Industrial Engineering [2224]