Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia
Abstract
Dalam penelitian ini permasalahan yang dirumuskan untuk diteliti adalah
menyangkut (a) Apakah kinerja perusahaan yang diproksikan dengan pertumbuhan
rasio keuangan memberikan indikasi yang berbeda antara sebelum dan sesudah
perusahaan melakukan akuisisi serta (b) Apakah kinerja perusahaan yang diproksikan
dengan rasio keuangan (profitability, liquidity, financial leverage, activity, dan
growth) memberikan indikasi yang berbeda antara perusahaan yang melakukan
merger dan akuisisi dengan perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi.
Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan metode
purposive sampling dengan beberapa kriteria, seperti perusahaan manufaktur yang
sudah go publik dan melakukan merger/ akuisisi pada periode 1995 sampai dengan
2005 serta perusahaan tersebut masih aktif selama periode pengamatan. Hipotesis
kesatu (HI) akan diuji menggunakan alat analisa statistik Paired Sample T-test untuk
menguji perbedaan nilai Cumulative Abnormal Return (CAAR) sebelum dan sesudah
pengumuman dividen, baik antara perusahaan reporter maupun non reporter.
Hipotesis kedua (H2) akan diuji menggunakan uji regresi linear berganda untuk
menguji pengaruh rasio keuangan secara keseluruhan terhadap perusahaan yang
melakukan merger dan akuisisi.
Penelitian yang dilakukan memberikan hasil bahwa (1) Pengujian paired sample
test yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang nyata dan
signifikan untuk rasio CACL dan DEBTTA pada masa sebelum merger/ akuisisi
dengan masa setelah merger/ akuisisi. (2) Sedangkan dalam pengujian paired sample
test antara perusahaan merger/ akuisisi dengan perusahaan yang tidak merger/ akuisisi
disimpulkan bahwa untuk rasio DEBTTA, EBITSA dan sales growth menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang melakukan merger/ akuisisi
dengan perusahaan yang tidak merger/ akuisisi. (3) Dalam pengujian regresi linear
berganda, disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan yang berupa CACL, SALESTA,
DEBTTA, EBITSA serta sales growth memberikan pengaruh yang kurang signifikan
terhadap kinerja perusahaan untuk melakukan merger/ akuisisi atau tidak melakukan
merger/ akuisisi. Dalam hal ini, DEBTTA menjadi faktor yang paling dominan
pengaruhnya dengan ditunjukkan nilai koefisien betanya sebesar 0,492.
Collections
- Akuntansi [4466]