Show simple item record

dc.contributor.authorRINNA MARIATI, 09 912 090
dc.date.accessioned2018-07-21T12:49:07Z
dc.date.available2018-07-21T12:49:07Z
dc.date.issued2007-08-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9182
dc.description.abstractPermasalahan kredit dalam komunitas UMKM merupakan masalah yang perlu secara serius disikapi oleh semua stakeholder. Setelah bencana gempa DIY masalah yang dihadapi antara lain pabrik hancur, alat produksi luluh lantak, karyawan jadi korban dan banyak masalah serta penderitaan menerpa dunia usaha. Sehingga pada tahap sekarang ini, setelah hampir satu tahun bencana berlalu, sebagian besar dunia usaha hanya dapat survive dalam mengatasi cashflow. Karakteristik informal yang dimiliki pelaku usaha UMKM pada dasarnya merupakan kekuatan ekonomi rakyat yang harus diakui dan mendapat perlindungan dalam pemenuhan hak-haknya oleh negara. Secara lebih spesifik, berbagai regulasi yang perlu dilakukan pemerintah guna menjamin perlindungan dan pemenuhan hak bagi UMKM , antara lain menyangkut akses kredit tempat usaha, jaminan .keamanan dan hukum, menjalankan kebijakan yang mendukung upaya pengembangan ekonomi rakyat dan adanya jaminan dalam implementasi kebijakan yang sudah ditetapkan, sehingga implementasi kebijakan yang riil akan mendukung dan menguatkan posisi dan eksistensi UMKM. Hasil Penelitian Tesis ini menunjukkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah melalui Bank Indonesia yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor.8/10/PBI/2006 tentang Perlakuan Khusus terhadap Kredit Bank Pasca Bencana Alam di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Sekitarnya di Propinsi Jawa Tengah, sebagai upaya untuk merustmkbrisasi kredit bermasalah UMKM pasca gempa belum mampu membantu pennasalahan kredit debitur UMKM, karena Bank Indonesia tidak mempunyai bergainingpower untuk menekan bank pelaksana untuk melakukan kebijakan tersebut. Bank Indonesia sebagai pembuat kebijakan seharusnya mengeluarkan Juklaklpetunjuk pelaksanaan terhadap PBI Nomor.8/10/PBI/2006 tersebut, sehingga bank pelaksana dapat secara jelas melaksanakan kebijakan tersebut dan tercapai penyelesaian kredit bermasalah secara adil dan win-win solution antara pihak bank sebagai kreditur dan pelaku UMKM sebagai debitur.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleTINJAUAN YURIDIS ATAS SOLUSI KREDIT BERMASALAH UMKM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PASCA GEMPAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record