Show simple item record

dc.contributor.authorKurniawan, Ferly
dc.date.accessioned2016-11-01T08:56:25Z
dc.date.available2016-11-01T08:56:25Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/887
dc.description.abstractPada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama. karya-karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Seni dalam masyarakat tradisional, sedikit sekali atau tidak ada sarna sekali untuk kepentingan keindahan, penciptaannya lebih ditujukan kepada fungsinya. Seiring dengan perjalanan zaman tradisi lama kita banyak yang ditinggalkan, namun salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh segelintir orang hanyalah dengan usaha menyimpan. Itupun sudah sangat baik daripada ditinggalkan sama sekali, maka dalam upaya untuk menjaga kekayaan ini maka dibutuhkan suatu tempat untuk menyimpan tehnik ataupun artefak dari tradisi bangsa yang dapat mencakup kebutuhan penyimpanan dalam skala besar kedalam suatu wadah yang wujudnya berupa museum. Yogyakarta sebagai salah satu kota pendidikan yang memiliki citra yang baik dan menjadi pusat budaya sekaligus sebagai kota tujuan wisata nasional merupakan salah satu aset terbaik yang dimiliki bangsa yang dilihat dari posisi wilayah merupakan suatu daerah tengah yang menjadi transisi perjalan bangsa antara wilayah barat dan timur. Sehingga salah satu media usaha pewarisan ini dapat terwakili di kota ini. Dengan kedatangan banyak wisatawan ke yogyakarta, secara konkret menciptakan pangsa pasar yang kuat dibidang kebudayaan, Salah satunya yang tak luput perhatian adalah perkembangan budaya seni rupa.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectMuseum Seni Rupaen_US
dc.subjectTradisioanal Indonesiaen_US
dc.subjectYogyakartaen_US
dc.titleMuseum Seni Rupa Tradisioanal Indonesia di Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record