REDESAIN PASAR TRADISIONAL KOLOMBO DI CONDONGCATUR, SLEMAN, YOGYAKARTA Dengan penambahan fungsi kuliner dan penekanan pada pencahayaan & penghawaan pada bangunan
Abstract
Perkembangan kota-kota besar saat ini lebih bertumpu pada sektor industri,
perdagangan dan jasa. Perkembangan kota tersebut investor berlomba-lomba untuk
berinvestasi dalam hal bangunan komersial. Maraknya bangunan komersil modern
yang sedang ramai peminatnya saat ini dan pandangan orang-orang terhadap pasar
tradisional hanyalah sebuah tempat berjualan yang tidak jauh dari kekumuhan,
membuat pasar tradisional semakin hari semakin berkurang peminatnya. Kondisi
pasar Kolombo yang masih kurang nyaman untuk berjualan dan berbelanja,
dikarenakan area bagian dalam pasar mempunyai suasana sumpek diakibatkan oleh
layout ruang pasar yang kurang tertata. Hal ini disebabkan masih banyaknya
pedagang yang berjualan di luar area pasar, sehingga sering mengakibatkan
kemacetan dan membahayakan pengguna jalan yang berlalu-lalang di area pasar
Kolombo. Pintu utama yang kurang menarik, sirkulasi pasar yang kurang tertata
dengan baik, penghawaan dan pencahayaan yang belum berfungsi dengan optimal
menjadi faktor dari ketidaknyamanan pada pasar. Untuk penerapan pada rancangan
bangunan akan menata ulang layout ruang, sirkulasi dan penerapan cross ventilasi,
juga penerapan skylight guna memasukan pencahayaan alami untuk ruang dalam
pasar. Maka dari itu kawasan pasar Kolombo akan dijadikan sektor jasa dan
perdagangan sebagai generator perekonomian di daerah Kolombo. Pasar ini akan
diberi penambahan fungsi berupa kegiatan kuliner dan rest area untuk menambah
daya tarik baru. Penerapan cross ventilasi untuk mengoptimalkan bukaan untuk
penghawaan bangunan, juga penggunaan skylight guna memasukan cahaya alami ke
dalam bangunan pasar sehingga dapat menerangi ruang dalam tanpa pencahayaan
buatan.
Collections
- Architecture [3656]