Permukiman Tanggap Bencana di Kampung Jogoyudan (Penerapan Arsitektur Tanggap Bencana Sebagai Dasar Perancangan)
Abstract
Daerah tepian sungai dan padat penduduk, merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana yang tinggi. Pertumbuhan permukiman secara organis tanpa mempertimbangkan tingkat keamanan dalam bermukim menjadi Permasalahan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Kota Yogyakarta adalah kota di Indonesia yang memiliki banyak sungai salah satunya adalah Sungai Code (Kalicode). Topografi wilayah daerah tepian sungai adalah kepadatan penduduk yang tinggi, sulitnya akses kendaraan, dan kurangnya kawasan terbuka hijau membuat kawasan permukiman pada daerah tepian sungai dan padat penduduk rawan akan bencana banjir, gempa, dan kebakaran.
Ketanggapan menghadapi bencana diwujudkan dalam rancangan pembangunan kawasan pemukiman bantaran sungai yang mampu memanfaatkan potensi sungai dan menaungi aktifitas masyarakat Kampung Jogoyudan tanpa mengubah pola berinteraksi dalam kampung dengan penataan massa bangunan yang mempertimbangkan sempadan jalan dan sungai sehingga menyediakan ruang terbuka namun, tetap mempertimbangkan prinsip - prinsip kestabilan dan kekakuan bentuk dalam menghadapi bencana alam untuk memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat Kampung Jogoyudan dalam beraktifitas dan bermukim. Dengan melaksanakan Gerakan Kampung Tanggap Bencana, kawasan permukiman kampung Jogoyudan melakukan persipan untuk menghadapi bencana.
Collections
- Architecture [3656]