Show simple item record

dc.contributor.advisorHoly Rafika Dhona, S.I.Kom., M.A
dc.contributor.authorOry pranata, 12321054
dc.date.accessioned2018-06-25T13:57:45Z
dc.date.available2018-06-25T13:57:45Z
dc.date.issued2018-04-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/7965
dc.description.abstractKomunikasi pemasaran merupakan bagian aktivitas promosi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada kalayak, dalam hal ini adalah obyek wisata Bono. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian adalah untuk mendeskripsikan aktivitas komunikasi pemasaran untuk membangun awareness, knowledge dan remembering wisatawan serta untuk mengetahui faktor penghambat serta kebijakan strategi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pelalawan dalam melakukan aktivitas komunikasi pemasaran pada obyek wisata Bono. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara pada sumber terkait, observasi dan dokumetasi. Subyek dalam penelitian ini adalah perangkat dinas yaitu Kepala Dinas, Kepala pengembangan pariwisata, ketua paguyuban, masyarakat dan wisatawan. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman dimulai dari reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran membangun awareness melalui komunikasi tidak bermedia seperti public relations dengan aktivitas kegiatan promosi personal selling, word of mouth, sistem lobi atau jemput bola. Tujuan komunikasi pemasaran membangun knowledge media komunikasi melalui komunikasi bermedia seperti media sosial instagram, facebook dan twitter, website dan media massa iklan, brosur dan famplet. Tujuan komunikasi pemasaran membangun remembering melalui komunikasi bermedia dan tidak bermedia seperti Event marketing yaitu pameran Gebyar Wisata Nusantara dan pameran Deep and Xtremei, dan kegiatan tahunan seperti festival bekudo Bono dan pagelaran seni budaya tirto Bono. Paguyuban selalu mengagendakan acara tahunan seperti Lomba Layang-Layang Kelurahan Teluk Meranti pada acara Puncak Bono Bose pada bulan Februari tahun 2018. Faktor yang menghambat melakukan aktivitas komunikasi pemasaran yaitu terbatasnya dana yang dianggarkan, belum adanya bagian khusus yang menangani masalah promosi wisata, misalnya bagian public relations, masih diperlukaanya tata kelola yang baik, dari segi sarana dan prasarana maupun fasilitas umum yang diperlukan oleh wisatawan, kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan pengolahan objek wisata unggulan. Adapun kebijakan strategi yaitu 1) memberikan Kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, 2) meningkatkan pembangunan dan pengembangan sarana prasarana serta melaksanakan penyuluhan, pelatihan dan pembinaan dibidang Kepariwisataan, 3) memfasilitasi dan meningkatkan partisipasi kegiatan wisata serta pengelolaan dan pelestarian kebudayaan, 4) mengoptimalkan kemitraan masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan objek wisata, 5) meningkatkan promosi khusus dalam penggunaan media sosial seperti instagram, twiterr, blogger, facebook, 6) meningkatkan kemitraan dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat serta kelompok paguyuban tour and travel, para blogger Pekanbaru.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKomunikasi Pemasaranen_US
dc.subjectStrategi Promosien_US
dc.subjectPariwisataen_US
dc.titleAKTIVITAS PROMOSI WISATA BONO (Studi Deskriptif Kualitatif Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pelalawan)en_US
dc.typeUndergraduateThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record