dc.contributor.advisor | Dra. Yuni Nustini, MAFIS., Ak., CA., Ph.D. | |
dc.contributor.author | Fariz zhafiri, 14312467 | |
dc.date.accessioned | 2018-05-31T12:29:02Z | |
dc.date.available | 2018-05-31T12:29:02Z | |
dc.date.issued | 2018-04-05 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/7720 | |
dc.description.abstract | Pemerintah kota Pontianak bekerjasama dengan Pertamina dan Bank Indonesia melalui peraturan daerah mewajibkan seluruh transaksi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis premium menggunakan electronic money (e-money). Penelitian ini penting untuk dilaksanakan mengingat fenomena bahwa pada saat ini secara umum masyarakat Indonesia masih belum terbiasa menggunakan e-money untuk bertransaksi. Penelitian ini memanfaatkan momentum periode awal diterapkannya kewajiban pemakaian e-money oleh penduduk kota Pontianak dengan menelaah apakah faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat kota Pontianak terdorong untuk menggunakan e-money?, sebagai respon atas peraturan daerah diatas. Secara lebih rinci, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh faktor persepsi manfaat, persepsi kemudahan, persepsi resiko dan kuliatas layanan penggunaan terhadap keinginan menggunakan e-money dengan sikap sebagai variabel intervening. Sampel berjumlah 100 orang diambil secara random dari konsumen yang melakukan transaksi pembelian bahan bakar di SPBU menggunakan e-money. Data diolah dengan menggunakan SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecuali variabel persepsi resiko, semua variabel tidak terikat berhubungan positif signifikan terhadap sikap sebagai variabel intervening. Selanjutnya variabel sikap berpengaruh positif terhadap variabel terikat keinginan untuk menggunakan e-money. Efek variabel intervening sikap pada variabel persepsi manfaat dan persepsi kemudahan, berperan sebagai full mediation, pada variabel kualitas layanan penggunaan berperan sebagai quasi mediation, akan tetapi pada variabel persepsi resiko, sikap tidak memiliki efek mediation. Efek zise dari variabel mediasi terbukti besar yaitu pada nilai 1,981. Regulasi pemerintah daerah kota Pontianak yang mewajiban masyarakatnya untuk bertransaksi dengan e-money untuk pembelian BBM premium didukung oleh hasil penelitian ini. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah masayrakat kota Pontianak yang bisa mewakili rata-rata penduduk Indonesia yang sebagian besar belum terbiasa dengan e-money menyambut baik peraturan ini. Sikap masyarakat adalah mendukung sehingga mendorong keinginan untuk menggunakan e-money. Hasil penelitian ini bisa dijadikan landasan penerapan e-money di sektor lainnya atau di daerah-daerah lain yang memiliki karakteristik yang serupa dengan Kota Pontianak. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | keinginan untuk menggunakan e-money | en_US |
dc.subject | sikap menggunakan e-money | en_US |
dc.subject | E-money | en_US |
dc.subject | TAM | en_US |
dc.subject | SPBU | en_US |
dc.title | PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI RISIKO DAN, KUALITAS LAYANANAN PENGGUNAAN TERHADAP KEINGINAN UNTUK MENGGUNAKAN ELECTRONIC MONEY DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus : Penerapan Electronic money di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Kota Pontianak) | en_US |
dc.type | Undergraduate Thesis | en_US |